OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID -- Saat ini memasuki akhir masa ajaran 2023/2024. Menjadi kebiasaan sekolah-sekolah di Kabupaten OKU Timur mengadaan acara perpisahan terhadap siswa yang telah lulus.
Soal acara perpisahan ini, tentu menjadi polemik bagi orang tua siswa, sebab biasanya ada iuran yang ditanggung oleh wali murid.
Meski begitu banyak juga orang tua yang setuju diadakannya acara perpisahan sekolah.
Menanggapi hal itu, Bupati OKU Timur Ir H Lanosin MT mengatakan sebenarnya acara perpisahan bagi siswa yang telah lulus itu sangatlah penting.
BACA JUGA:Anugerah Jurnalistik Apkasi 2024, Merajut Daya Saing Daerah Menuju Indonesia Emas 2045
Sebab menurutnya, acara perpisahan memberi pengalaman penting bagi siswa itu sendiri.
"Soal acara perpisahan ini, menurut saya sangat penting, asal tidak menyalahi aturan," kata Bupari Enos, sapaan Ir H Lanosin MT, saat acara Sosialisasi Permendikbudristek No. 40 tahun 2021, dan Surat Edaran Dirjen GTK, di Rumah Dinas Bupati, Kamis 16 Mei 2024.
Di hadapan kepala sekolah se OKU Timur, Bupati Enos menyapaikan pengalamannya berkaitan acara perpisahan sekolah.
Diceritakannya, saat lulus dari SMA Negeri 1 Belitang, sekolah mengadakan acara perpisahan.
Karena ada lain suatu hal, dirinya tidak bisa hadir tepat waktu dalam acara perpisahan tersebut.
BACA JUGA:Indosat Sumatra Gandeng PMI Gelar Donor Darah di 3 Kota
BACA JUGA:MataHati Yakin Banyak Parpol Akan Bergabung dalam Pilkada Sumsel 2024, Ini Kata Tim Pemenangan!
Sehingga dia, waktu itu, merasa sangat sedih, dan menyesal.
"Saat itu saya datang, acara sudah selesai. Karena tidak bisa menghadiri acara itu, sehingga saya sampai coret-coret dinding sekolah dengan cat pilok, dan coret-coret baju sendiri," katanya.