MADINAH, SUMATERAEKSPRES.ID - Kepala Daker Bandara, Abdillah, mengeluarkan imbauan bagi jemaah haji untuk menghindari penggunaan selotip atau "lakban" secara berlebihan pada barang bawaan yang disimpan di koper bagasi atau kabin.
Hal ini karena berpotensi memicu kecurigaan petugas di bandara dan bisa mengakibatkan koper dibuka untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Penggunaan selotip yang berlebihan pada barang bawaan dapat menimbulkan kecurigaan petugas X Ray di Bandara Arab Saudi. Kejadian ini sering terjadi pada hampir semua kloter yang mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah,” kata Abdillah di Madinah, Rabu 15 Mei 2024.
Abdillah menjelaskan, meskipun barang yang dibawa jemaah haji bukan barang berbahaya, seperti mie instan, baju, sandal, dan makanan kering, penggunaan selotip berlebihan tetap menyebabkan petugas bandara membuka tas dan koper.
BACA JUGA:Inilah 10 Perguruan Tinggi Termurah di Indonesia, Tak Perlu Kuras Dana Tinggi untuk Biaya Kuliah
"Hal ini dapat menghambat proses pergerakan jemaah lainnya,"sambungnya.
Selain itu, Abdillah juga mengingatkan jemaah haji untuk selalu menjaga dan mengamankan paspor mereka sendiri.
Dia menegaskan agar paspor tidak dititipkan kepada orang lain, termasuk orang terdekat.
Kehilangan paspor dapat menghambat proses pergerakan dan menimbulkan komplikasi di imigrasi.
“Paspor adalah identitas diri yang sangat penting bagi jemaah. Jangan dititipkan kepada orang lain, harus dipegang masing-masing,” ujarnya di Terminal Internasional Khusus Haji Bandara AMMA Madinah.
BACA JUGA:Buruan, Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dimulai
BACA JUGA:Empat Pemuda Tersambar Petir di Musi Banyuasin: Dua Tewas, Dua Kritis
Peringatan ini muncul setelah insiden kehilangan paspor seorang jemaah pada kedatangan 13 Mei 2024 lalu.