Menurutnya, penuntasan genangan air dengan memperbesar crossdrain terbilang efektif sebagai contoh di depan Damri. Dulu, titik tersebut merupakan langganan genangan ketika selesai hujan, tapi sekarang sudah tidak lagi. "Damri amankan," sebutnya. Yang juga seringkali menjadi temuan tim di lapangan yaitu masalah sampah. Sungai banyak dijadikan tempat pembuangan sampah sehingga menghambat drainase atau arus air. Ini menyebabkan genangan ketika volume air bertambah akibat hujan atau pasang.
BACA JUGA:Jalan Tanjung Senai Terendam, Masyarakat yang Melintas Dapat Peringatan Begini!
BACA JUGA:Jembatan Penghubung Terendam Banjir, Jalur PALI - Mura
Pj Wali Kota Palembang, Drs H Ratu Dewa MSi mengatakan soal banjir dan genangan air memang ada titik-titik yang sentral menjadi fokus Pemkot Palembang. "Dinas PUPR sudah ada pembagian zona. Ketika ada titik banjir cepat ditindak dan diantisipasi," sampainya, kemarin.
Dikatakan, upaya yang ada mengoptimalkan pompa yang ada atau pompa portabel menyusuri drainase yang ada. "Saya juga sudah minta untuk drainase yang sedimennya tinggi segera lakukan pengangkatan," katanya.
Di Musi Rawas, akibat meluapnya air sungai, sebanyak 212 kepala keluarga (KK) warga Desa Pasenan, Kecamatan STL Ulu Terawas, terpaksa mengungsi. Banjir terjadi Selasa (14/5), pukul 02.30 WIB saat warga sedang nyenyak tidur.
Hujan deras mengguyur daerah ulu di pegunungan Bukit Barisan, yang berbatasan dengan Provinsi Bengkulu.
Air mengalir ke wilayah Musi Rawas, menyebabkan Sungai Ball di Desa Pasenan meluap. Pada pukul 07.00 WIB, banjir telah menggenangi permukiman warga. Kepala Desa (Kades) Pasenan, Dori Denana, menyatakan 212 KK dievakuasi ke tempat yang lebih aman di desa tersebut.
BACA JUGA:Sungai Meluap, Ratusan Rumah Terendam
BACA JUGA:Data Jumlah Lahan Terendam
“Ketinggian air bervariasi antara 1 meter hingga 2,5 meter dan telah memasuki rumah warga. Mengenai rumah yang terdampak masih dalam proses pendataan," jelas Dori.
Tidak ada korban jiwa. Namun akses jalan dari Desa Pasenan ke Kelurahan Terawas saat ini terputus akibat terendam banjir.
Warga desa memerlukan bantuan obat-obatan dan bahan makanan pokok. Kapolres Musi Rawas, AKBP Andi Supriadi, melalui Kapolsek STL Ulu Terawas, Iptu Farizal, membenarkan adanya banjir di wilayah Selangit dan Pasenan.
"Wilayah Selangit sudah surut, namun Pasenan masih banjir. Anggota kami sudah di lokasi, tapi jalan masih terputus karena terendam air," jelasnya.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Sumsel, Nandang Pangaribowo mengatakan saat ini perkembangan musim wilayah Sumsel sedang memasuki masa peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau. "Pada fase transisi musim peralihan ini umumnya ditandai hujan tidak merata dengan intensitas ringan-tinggi," sampainya.
Berdasarkan Informasi dari Stasiun Klamitologi Sumatera Selatan iklim Dasarian 1 Mei di wilayah Sumsel masih akan ada hujan dengan Hari Tanpa Hujan (HTH) sangat pendek, yaitu 1-5 hari. HTH terpanjang terukur di pos hujan ARG Cinta Manis, Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir Selama 5 hari. Melansir Instagram BMKG Sumsel.