Lakukan Pengendalian, Pantau Perkembangan OPT

Selasa 14 May 2024 - 22:00 WIB
Reporter : Srimulat
Editor : Dede Sumeks

MUARADUA, SUMATERAEKSPRES.ID – Penyakit hawar daun kini menyerang tanaman jagung yang ada di Desa Sumber Ringin Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan.

Gerak cepat pun dilakukan para penyuluh pertanian bersama petani yang tergabung dalam Poktan Sido Makmur 2 dan Poktan Maju lancar. Mereka langsung melakukan gerakan pengendalian pada tanaman jagung. 

BACA JUGA:Harga Jagung Pipil Naik, Bikin Petani Termotivasi

BACA JUGA:Dibantu Benih Jagung, Cukup Untuk 30 Hektare

Varietas yang ditanam yakni Adv Bejo dengan umur tanaman 15-40 hari setelah tanam. Pengendalian hawar daun di lahan jagung seluas 2  hektare ini menggunakan Bio-Fungisida yang mengandung bakteri Streptomyces sp dan bakteri Geobacillus. Bio fungisida ini merupakan bantuan dari BPT Unit III Belitang.

Gerakan pengendalian ini didampingi Putri Nurliani SP, PPEP POPT serta tenaga PPEP PPL, Iin Darti SP,  Yeni Puspitasari SP,  dan Yurlia Pita Sari SP.  ‘’Gejala penyakit Hawar Daun pada tanaman jagung bisa dilihat pada bagian daun,’’ ujar Putri.

Dikatakan, awalnya akan telihat bercak kecil berbentuk oval yang basah pada daun jagung. ‘’Seiring berjalannya waktu, gejala berubah menjadi bercak memanjang berbentuk elips dan bercak menjadi kering meluas. Warna gejala tersebut hijau keabu-abuan atau coklat,’’ katanya. 

BACA JUGA:Menyerang di Malam Hari, Siang Bersembunyi, Aktivitas Hama UGF pada Tanaman Jagung

BACA JUGA:Intensitas Serangan Hama Capai 1,2 Persen, Lakukan Pengendalian Hama

Putri juga menambahkan, evaluasi akan dilakukan 3 hingga 5 hari setelah gerakan pengendalian dilakukan. ‘’Jika serangan telah melewati ambang ekonomi, lakukan pengendalian dengan fungisida berbahan aktif Tembaga oxysulfat,’’ ujarnya yang meminta pengamatan secara rutin harus dilakukan  untuk memantau perkembangan OPT. (sms)

 

 

Kategori :