LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Sejumlah jurnalis di Kabupaten Lahat mengunjungi stand Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lahat untuk berdiskusi mengenai isu-isu lingkungan dan upaya menjaga kelestarian bumi serta menjadikan Kabupaten Lahat lebih hijau.
Acara ini berlangsung pada Selasa (14/5) dengan tema Ngopsanre (Ngobrol Santai Sore), dipandu oleh Clara Nana, seorang aktivis dan relawan lingkungan hidup.
Diskusi tersebut membahas berbagai isu lingkungan, termasuk banjir dan penyebabnya, penanaman pohon, pengelolaan sampah, serta nilai ekonomis dari sampah.
Perbincangan ini memanas dengan berbagai pendapat yang disampaikan, menciptakan suasana yang dinamis dan penuh interaksi.
BACA JUGA:4 Cara Alami Membasmi Kutu Tanaman, Lebih Praktis dan Ramah Lingkungan
BACA JUGA:APH Paenibacillus, Lebih Ramah Lingkungan, Tumpas Patah Leher pada Tanaman Padi
Tahrim, salah satu jurnalis yang hadir, menekankan pentingnya komunikasi yang lebih baik antara pemerintah daerah dan jurnalis.
Menurutnya, hal ini penting untuk langkah nyata dalam menghijaukan Kabupaten Lahat.
"Alhamdulillah, selama tiga tahun terakhir, kami sebagai jurnalis telah melakukan aksi nyata dengan menanam pohon di sekitar Sungai Lematang."
"Kami berharap ke depannya, pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Lahat dapat fokus bersama dalam memperbaiki lingkungan dan menghijaukan Lahat," ujarnya.
BACA JUGA:Bukit Asam Menuju Perusahaan Energi Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan
BACA JUGA:PLN Angkat Tema Energi Ramah Lingkungan
Tirta, seorang aktivis lingkungan, menyoroti pentingnya pohon sebagai sumber kehidupan dan perlunya reboisasi. Ia menekankan bahwa kerja sama berbagai pihak dan elemen masyarakat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Lahat yang lebih hijau.
"Jangan biarkan lahan menjadi terlantar. Dibutuhkan upaya reboisasi yang serius," tegasnya.
Senada dengan itu, Tri menyampaikan harapannya agar Pemerintah Daerah lebih maksimal dalam menangani lokasi-lokasi rawan banjir. Ia mengusulkan pemetaan dan kajian mendalam untuk mengatasi dan mencegah dampak banjir.
"Mungkin ke depan, semua unsur harus berbenah, mulai dari Pemerintah Daerah, instansi terkait, kecamatan, kelurahan, RT/RW, hingga seluruh masyarakat. Kita harus menjunjung tinggi tradisi gotong royong," ujarnya.
Sebelumnya, Pj. Bupati Lahat, Muhammad Farid SSTP, membuka pameran pembangunan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Lahat ke-155 di Lapangan Seganti Setungguan (Ex MTQ) Lahat.
Pameran ini menampilkan stand dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI/Polri, bank, institusi lain, serta pelaku UMKM Lahat.