PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Elektabilitas Ratu Dewa masih tetap menjadi sorotan utama dalam peta politik Palembang menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024.
Hasil survei dari berbagai lembaga, termasuk Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), menunjukkan dominasi kuat yang masih dipegang oleh sosok ini di tengah persaingan nama-nama calon lainnya.
Arianto, Direktur Eksekutif LKPI, dalam sebuah wawancara telepon pada Senin (15/5), mengungkapkan bahwa elektabilitas Ratu Dewa tidak hanya terbatas pada segmen tertentu, melainkan merata di berbagai sektor dan demografi.
Menariknya, meskipun bukan berasal dari kalangan kader atau ketua partai politik, namun elektabilitasnya tetap kokoh tanpa resistensi berarti dari segmen pemilih yang biasanya mempertanyakan asal-usul politik seseorang.
BACA JUGA:Terkait Pencalonan Pilwako, Ratu Dewa: Setiap Tahapan akan Saya Lalui, Termasuk Mengundurkan Diri
BACA JUGA:Musrenbangnas 2024, Ratu Dewa Terima Penghargaan Terbaik Pembangunan Daerah
"Dalam pertanyaan terbuka, Ratu Dewa mendominasi dengan 38%, sementara calon lain masih di bawah 20% bahkan ada yang kurang dari 1%, dengan 45,5% pemilih yang belum menentukan pilihan."
"Dalam pertanyaan semi terbuka dengan 18 nama calon, elektabilitasnya tetap unggul dengan angka 52,2%," jelas Arianto.
Mantan auditor survei ini menjelaskan bahwa konsistensi elektabilitas Ratu Dewa tidak terlepas dari kinerja yang dinilai baik oleh masyarakat.
Ratu Dewa dianggap responsif terhadap keluhan masyarakat dan mudah diakses, serta dikenal sebagai sosok yang peduli dan telah membuktikan kinerjanya.
BACA JUGA:Gercep, Tim PSC 119 Berikan Pelayanan Terbaik Para Kafilah dan Dewan Hakim MTQ di Muba
"Pemilih melihat berbagai parameter tersebut dengan angka positif di atas 78%, yang secara sosial merupakan modal kuat bagi elektabilitas."
"Bahkan dalam simulasi uji kemenangan, elektabilitas Ratu Dewa tetap stabil di kisaran 59%-68%," tambahnya.
Kesimpulan dari survei ini menunjukkan bahwa tantangan bagi calon lain sangatlah besar jika ingin menyaingi elektabilitas Ratu Dewa.
Meskipun sosialisasi yang dilakukan oleh masing-masing calon terus berlangsung, efeknya terhadap elektabilitas belum cukup signifikan untuk menggeser posisi Ratu Dewa yang masih bertenger di puncak dukungan pemilih Palembang.