TTS merupakan singkatan dari Thrombosis with Thrombocytopenia Syndrome, yang juga disebut sebagai VITT (Vaccine Immune Thrombosis with Thrombocytopenia) yang terjadi setelah vaksinasi.
TTS/VITT adalah sindrom langka yang ditandai dengan terjadinya trombosis (pembekuan darah) dan trombositopenia (jumlah trombosit rendah).
BACA JUGA:WHO Sebut Penyakit X Jadi Bahaya Baru Yang Lebih Mematikan dari Covid-19
BACA JUGA:Mengingatkan, Ini Beda Batuk Biasa dan Batuk Gejala Covid-19
Orang yang mengalami TTS/VITT berpotensi mengalami stroke, kerusakan otak, serangan jantung, emboli paru, dan amputasi, kata para pengacara.
Pembekuan darah juga bisa terjadi pada orang-orang yang tidak divaksinasi.
Namun, sindrom langka TTS/VITT hanya terjadi pada trombosis setelah vaksinasi.
Pengacara Scott menyatakqn bahwa AstraZeneca pada Mei 2023 lalu mengatakan kepada mereka: “Kami tidak terima bahwa TTS disebabkan oleh vaksin pada tingkat generik (dalam skala yang besar)” katanya mengutip BBC.
Tapi dalam dokumen hukum yang diserahkan ke Pengadilan Tinggi pada bulan Februari, AstraZeneca justru menyatakan: “Diakui bahwa vaksin AZ, dalam kasus yang sangat jarang, dapat menyebabkan TTS. Mekanisme sebab akibat [bagaimana hal ini terjadi] tidak diketahui.”
Perusahaan ingin setiap penggugat membuktikan bahwa hal itu disebabkan oleh vaksinnya dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan TTS.
“Lebih lanjut, TTS juga dapat terjadi tanpa adanya vaksin AZ (atau vaksin apa pun). Penyebab dalam setiap kasus individual akan bergantung pada bukti ahli.”
AstraZeneca langsung merespons hal ini.
BACA JUGA:Per 1 Januari Vaksin Covid-19 Berbayar, Kecuali Dua kelompok Ini
BACA JUGA:Penyebaran Varian Baru Covid di Singapura, Dokter Ini Minta Jangan Panik Berlebihan, Ini Alasannya?
“Kami bersimpati kepada siapa pun yang kehilangan orang yang dicintai atau melaporkan masalah kesehatan. Keselamatan pasien adalah prioritas utama kami dan pihak berwenang mempunyai standar yang jelas dan ketat untuk memastikan penggunaan semua obat secara aman, termasuk vaksin,” kata AstraZeneca.
“Dari bukti uji klinis dan data dunia nyata, vaksin AstraZeneca-Oxford terus terbukti memiliki profil keamanan yang dapat diterima dan regulator di seluruh dunia secara konsisten menyatakan bahwa manfaat vaksinasi lebih besar daripada risiko potensi efek samping yang sangat jarang terjadi.”