OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID – Dua orang terpelaku pembunuhan terhadap Fitra Ramadhan (23) di Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI) pada Sabtu subuh, 27 April 2024, masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Dalam perkembangannya, muncul dugaan motif lain. Bukan hanya ditagih soal bayaran kopi.
Warga di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), menyebutkan warung kopi itu bukan milik Fitra Ramadhan (23), yang terbunuh. “Dia cuma menemani istrinya yang bekerja di warung itu," beber sumber enggan disebutkan namanya. Istrinya, Monika (20), mengalami luka sayat di kiri perutnya.
Warung kopi itu berada di jalan lintas Indralaya-Prabumulih, sekitar 500 meter di seberang Polres OI dan RM Pagi Sore Indralaya. “Bukan sekedar warung kopi, orang sini tahunya itu juga sebagai warung remang-remang,” sebutnya.
Dari cerita yang beredar di sekitar TKP, disebutnya dua orang itu datang memesan kopi, sekaligus ditemani 2 wanita yang ada. “Tapi mereka tidak mau bayar kopi dan wanita yang menemaninya itu. Terjadilah keributan itu, saya sampai terbangun,” tambahnya.
Dia pun keluar dari tempatnya, melihat beberapa orang mencoba untuk mencegah para pelaku itu kabur. Namun keduanya berhasil kabur. Sementara korban Fitra, sudah terkapar. “Korban dibawa ke RS Arroyan Indralaya, 2 wanita itu ikut mengantar ke rumah sakit," imbuhnya.
BACA JUGA:2 Warga Banyuasin Korban Pembunuhan Misterius, Pelaku dan Motif Belum Terungkap
Seharusnya, menurut warga itu, pelaku sedari awal sudah harus siap uang. Jika ingin minum sambil ditemani warnita yang ada. “Masa tidak bawa uang sama sekali. Apalagi minum sambil ditemani, itu namanya tidak mau bayar. Maunya gratis," cetusnya.
Diketahui akibat penusukan itu, korban Fitra Ramadhan meninggal dunia. Hasil pemeriksaan medis, dia mengalami luka tusuk di dada kiri, bawah ketiak, leher belakang luka lecet. Sementara istrinya, Monika yang berusaha menolong suaminya, luka sayatan sepanjang 10 cm di perut kiri, serta bawah ketiak kiri.
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres OI AKP M Ilham SIK CPHR, mengatakan ciri-ciri pelaku, 1 berbadan kuru, dan 1 berbadan kekar. "Yang pasti, pertama, saat ini kami masih gelar perkara. Kedua, kami membenarkan adanya kejadian pembunuhan itu. Ketiga, kami masih lidik. Itu dulu yang bisa kami sampaikan," cetusnya. (dik/air)