MUBA, SUMATERAEKSPRES.ID - Penumpang maupun awak Bus Putra Remaja yang melintas di Jalintim Palembang-Jambi dibuat shock. Saat melaju beriringan lewat dusun Philip 14 Desa Babat Banyuasin, Kecamatan Babat Supat, Muba, kaca bus pecah.
Semua yang ada di dalam bus mendengar bunyi letusan. Awalnya menduga suara tembakan yang menyasar bus tersebut. Ternyata, kaca bus itu pecah akibat lemparan batu. Kejadiannya Kamis (25/4) malam.
Kejadian itu viral. Pada video yang di-posting tergambar suasana dalam bus pascakejadian. Perekam video menyebutkan bahwa bus yang mereka tumpangi diduga ditembak, mengenai kaca sebelah kanan dan mengenai kaca kiri juga. Dalam posting-an lain, perekam video menyebut ada dua bus dilempari batu, bukan ditembak sebagaimana video sebelumnya.
Kapolsek Babat Supat Iptu Marlin membenarkan adanya kejadian pelemparan batu terhadap kedua bus tersebut. "Dua bus beriringan, keduanya yang kena kaca sebelah kanan," ucapnya.
BACA JUGA:Belum Terungkap Motif Pelemparan Batu ke Truk Box
Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut, hanya kaca bus yang pecah. Petugas langsung berkomunikasi dengan pengurus PO Putra Remaja. "Kami kemudian mengontak driver yang bertugas, yakni Untung Waluyo," ucapnya. Lalu didapat cerita kalau pada saat kejadian, bus tengah melaju dari Yogyakarta hendak ke Jambi. Kejadiannya, kamis malam. Lokasinya sekitar 200 meter sebelum SPBU Desa Babat Banyuasin.
Sabtu (27/4/4) lalu, petugas melakukan pemerikaaan di sekitar lokasi kejadian. "Lokasi dalam kondisi gelap tanpa penerangan dan untuk pelaku tidak diketahui. Barang bukti berupa batu yang dilempar ke kaca bus PO Putra Remaja dibawa ke Polsek Babat Supat untuk diamankan," ungkapnya.
Kasus ini dalam penyelidikan lebih lanjut. "Ke depan kita harapkan kepada awak atau sopir jika mengalami kejadian ini lagi, bisa melaporkan ke kita segera atau melalui Bantuan Polisi 110," terangnya.
Untung Waluyo, salah seorang sopir bus yang dilempari mengatakan, kejadian itu memang bukan penembakan tapi pelemparan. "Batunya ada pak dan mengenai kaca kanan," ucapnya.
Saat ini dirinya sudah kembali ke Jawa. Untung mengatakan bahwa dirinya tidak melapor ke polsek karena biasanya mekanismenya melalui pengurus rumah makan yang biasa mengurus mereka. (*)