SUMATERAEKSPRES.ID - Gua Kitum, tersembunyi di Taman Nasional Gunung Elgon di Kenya, telah menarik perhatian sebagai gua yang paling berbahaya di dunia. Keberadaannya dipenuhi dengan ancaman patogen mematikan bagi manusia.
Ketika gua Kitum ditemukan untuk pertama kalinya, para peneliti terkejut dengan goresan dan bekas di dindingnya.
Teori awal mengindikasikan kemungkinan digalinya oleh pekerja Mesir kuno dalam pencarian mineral berharga seperti emas atau berlian.
Pada 1980-an, gua ini menjadi sorotan setelah dua orang meninggal setelah mengunjunginya. Keduanya dikonfirmasi terinfeksi virus Marburg yang sangat mematikan.
BACA JUGA:10 Virus Mematikan yang Telah Mewabah dalam Sejarah Manusia
BACA JUGA:Waspada! Ini Dia Penyakit-Penyakit Mematikan yang Bisa Ditularkan Tikus
Investigasi menunjukkan bahwa korban meninggal setelah kunjungan ke gua Kitum, memperkuat dugaan bahwa virus Marburg menjadi penyebab kematian mereka.
Para ilmuwan menyadari bahwa gua ini menjadi tempat favorit bagi gajah, kerbau, antelop, macan tutul, dan hyena karena mineral asin yang terdapat di dalamnya.
Gua Kitum menjadi tempat penyebaran penyakit zoonosis, yang menular melalui hewan.
Setelah insiden tahun 1980-an, United States Army Medical Research Institute of Infectious Diseases (USAMRIID) melakukan ekspedisi ke gua Kitum dengan mengenakan pakaian khusus seperti astronaut.
BACA JUGA:Inilah 5 Kristal Paling Langka dan Mahal di Dunia, Nomor 2 Hanya Ada di Satu Tempat!
BACA JUGA:Bagaimana Rasanya Tinggal di ISS, Barang Termahal di Dunia yang Berharga Fantastis
Namun, identifikasi spesies yang bertanggung jawab atas penyebaran patogen tersebut tetap sulit.
Lebih dari sepuluh tahun kemudian, RNA Marburg terdeteksi pada kelelawar buah Mesir yang tampak sehat, yang ditarik dari gua pada tahun 2007.
Kelelawar betina hamil tersebut menjadi reservoir virus mematikan tersebut.