SUMATERAEKSPRES.ID - Pengusaha nasional asal Sumsel Apri Reza Fachtoni atau dipanggil sayang Toni Tatung diam-diam telah menyiapkan kader untuk menjadi penerus dirinya dalam mengelola tambang batubara miliknya.
Saat ini, Toni mengaku sedang melakukan penilaian terhadap sosok yang bisa dipercaya, pantas serta layak untuk menempati kursi orang nomor satu di perusahaan yang dia pimpin.
Namun sayangnya Toni belum mau menyebutkan siapa sosok dimaksud. "Masih rahasia. Nanti kalau disebut orangnya yang bersangkutan bisa besar kepala. Saya masih dalam tahap menilai, diam-diam dan tanpa ada yang tahu," kata Toni di salah satu kediaman pribadinya di bilangan Kemang Selatan Jakarta Selatan
Toni mengungkapkan beberapa alasan mengapa dirinya mempersiapkan kader, diantaranya karena usia yang sudah tidak
muda lagi. sisi lain memberi kesempatan kepada yang muda untuk berkiprah dan berbisnis secara profesional.
"Yang jelas kaderisasi itu penting. Sosok yang saya yakini.mampu menggantikan saya masih muda, cakap, namun peduli dengan keluarga, masyarakat dan lingkungan dimana bisnis saya berada," katanya.
BACA JUGA:Harga Promo, Tiket KA Komersil Sindang Marga untuk Kelas Bisnis dan Eksekutif Hanya Segini!
Menjaga Komitmen
Adalah salah satu hal yang dia tekankan dan penting dalam dunia bisnis pertambangan miliknya, bahwa sosok penggantinya adalah orang yang menjaga kominten, tidak ingkar janji dan lebih peduli. Baik dengan keluarga maupun masyarakat dan lingkungan.
ToniTatung merupakan anak ke lima dari sembilan bersaudara. Sejak kecil dia hidup dalam lingkungan keluarga bahagia dan berkecukupan. Ayahnya Syamsul Bahri Oemar atau akrab disapa Tatung dikenal sebagai pejuang dan tentara yang disegani serta politisi yang dihormati di eranya.
Sementara ibundanya, Delima merupakan putri Residen Abdul Rozak. Residen (sekarang Gubernur-red) yang memerintah di Sumatera Selatan di di era pemerintahan kolonial Belanda.
Mentalitas sebagai putra perantau sukses, terlihat dalam gerak dan gaya bicara Toni. Tegas, lugas tapi sangat gampang tersentuh. Terlebih jika melihat saudara-saudaranya dalam kesusahan atau sedang tertimpa musibah. Sigap dan cepat dia mengulurkan tangan. Melalui salah satu divisi perusahaan yang dia dirikan, urusan bantu-membantu dikelolanya secara professional. “Berbisnis yes, tapi sikap peduli sesama itu pasti, tidak boleh terlupakan,” katanya.
BACA JUGA:Bisnis Wealth Management Sabet Penghargaan Euromoney
BACA JUGA:Teknologi Blockchain, Fondasi Revolusi dalam Tata Kelola Bisnis dan Keuangan