MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID -Video ketegangan antara wakil Bupati Muratara, H Inayatullah terlibat cekcok dengan pengacara lokal, Dian Burlian, mendadak viral di media sosial.
Ketegangan itu berlangsung saat wakil Bupati Muratara, melakukan pengecekan sekaligus menyalurkan bantuan ke warga terdampak bencana banjir di wilayah Kecamatan Karang Jaya.
Informasi dihimpun, Dian Burlian merupakan pengacara lokal sekaligus konten kreator media sosial yang sering mengunggah video dirinya di berbagai akun medsos dalam menangani beragam permasalahan seputar hukum.
Namun, baru baru ini dia terlibat cekcok mulut dengan wakil Bupati Muratara. Insiden itu, terjadi kamis (18/4) yang tengah melakukan kunjungan untuk memberikan bantuan warga yang terdampak bencana alam banjir luapan di desa Lubuk Kumbung, Kecamatan Karang Jaya.
BACA JUGA:Mobil ASN Lubuklinggau Mendadak Terbakar di Jalan, Ini Penyebabnya
Awalnya dalam video itu, wakil Bupati Muratara, H Inayatullah menyampaikan jika Pemerintah selalu memperhatikan kondisi masyarakat di wilayah Kabupaten Muratara yang terdampak bencana banjir luapan.
Namun dia meminta ke sejumlah pihak, yang membuat sejumlah pemberitaan, agar menyampaikan pemberitaan secara objektif. Dan tidak memberikan asumsi sepihak dengan sekedar maksud tujuan dan kepentingan tertentu.
"Kami sampaikan tidak ada pemerintah yang melalaikan tugas menelantarkan rakyat," ucap Wabub Muratara, saat itu.
Namun perkataan wabub Muratara langsung di potong oleh Dian Burlian yang juga ada di lokasi, dengan mengatakan "Kalau masalah ini dak diviralkan, kamu idak datang pak. Jadi pemimpin yang bijaksana bos," ujarnya dengan nada meninggi.
Namun langsung dijawab H Inayatullah, "Siapo yang idak datang? Anda itu jangan sok pak. Siapa tidak bijaksana," ucap wabub menepis tudingan pengacara lokal tersebut.
Lalu Dian Burlian kembali ngotot dan menantang Wabub Muratara, "Aku idak takut samo kamu, dak usah melok melok (saat dilerai warga, red), kito ni masyarakat. Katek urusan, kau dak tau siapo aku," ujarnya.
Video itu kini menjadi sorotan warga dan sengaja diviralkan oleh sejumlah konten kreator lokal, termasuk di channel literatur hukum yang di kelola tim Dian Burlian.