Prediksi 4 Paslon, Jika Golkar Berdiri Sendiri

Kamis 18 Apr 2024 - 22:37 WIB
Reporter : Dudun
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Ada kemungkinan empat pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung dalam Pilgub Sumsel nanti. Itu jika Partai Golkar berdiri sendiri, mengusung kandidat dengan dukungan parpol lain.

“Tapi akan tetap tiga paslon jika Golkar merapat ke salah satu paslon lain,” kata pengamat politik Sumsel, Bagindo Togar, kemarin. Ada pun untuk kandidat yang mungkin diusung Golkar, mungkin Bobby Adhityo Rizaldi atau Agung Firman Sampurna.

“Ini masih tarik menarik siapa yang bakal dimajukan. Tapi kalau pun batal, artinya akan ada tiga paslon yang bertarung dalam pilgub,” bebernya. Golkar tentu akan elektabilitas kandidat yang bakal diusung. 

“Jika elektabilitas rendah, tentu akan bergabung dan mengusung paslon lain, apakah Herman Deru, Heri Amalindo atau Mawardi Yahya,” imbuhnya.

Dari kacamatanya sebagai pengamat, ketiga nama bakal calon kepala daerah itu merupakan orang yang sudah matang dan kaya akan pengalaman. 

“Sehingga ketiganya tidak bisa dikesampingkan. Tinggal mereka beradu program dan dapat menguasai hati rakyat saja,” ujar Bagindo. Ia mencermati langkah Herman Deru yang pertama kali mengambil formulis ke PDI Perjuangan.

BACA JUGA:Ambil Formulir Bacagub dari PDIP, ESP Back to Memories, Ini Alasannya

BACA JUGA:Dukung Pencalonan MY dan RD, Sebagai Cagub Sumsel dan Cawako Palembang

“Deru mendaftar pertama, itu saya anggap sebagai ‘kenakalan’. Nakalnya Pak Deru kreatif dan cerdas. Kenapa belum ke Nasdem tapi pertama PDIP, seolah-olah Nasdem sudah terproteksi hanya untuk dia,” imbuhnya. 

Nantinya, Deru juga diyakini akan mendaftar ke Golkar dan parpol-parpol lain. “Mungkin dianggap orang nyeleneh, tapi itu mencuri perhatian. Itu akan meningkatkan popularitasnya,” jelas Bagindo. 

Dengan harapan, masyarakat bisa melihat dia sebagai sosok yang bisa menerima beragam perbedaan. “Itulah pesan yang hendak Deru sampaikan kepada publik. Dan itulah politik, politik adalah seni,” tambahnya. 

Sementara, Mawardi dan Heri Amalindo juga orang-orang yang tidak kalah cerdas. Dan kepemimpinan mereka juga telah terbukti. Matang pengalaman. 

Sedangkan di kota Palembang Bagindo agak meragukan cakada yang berlomba-lomba mendaftar.

"Hanya terkesan gagah-gagahan. APK dimana-mana. kandidat berlomba lomba mengambil formulir, bak pengangguran kelas menengah yang haus jabatan politik. Padahal disamping jabatan politik, ini adalah jabatan pengabdian," tandasnya.

Kategori :