SEKAYU, SUMATERAEKSPRES.ID - Kontestasi Pilkada Muba 2024 yang akan digelar 27 November menjadi sorotan banyak pihak. Tak terkecuali kalangan akademisi dan mahasiswa dari Bumi Serasan Sekate.
Mereka berharap pada periode lima tahun ke depan Muba akan dinahkodai pemimpin yang bersih, tak pernah terlibat korupsi dan penuh terobosan.
Seperti diketahui Muba sudah dua kali terjerat pada pusaran kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) korupsi oleh lembaga antirasuah KPK. Tahun 2015 dan tahun 2022.
BACA JUGA:HUT Lahat- MTQ Muba Dimeriahkan Sejumlah Artis Ibukota
BACA JUGA:Kahar Muzakir: Pj Bupati Muba Layak Dapat Apresiasi dari DPR RI
Dua kasus itu menyeret Bupati masa dua masa itu bersama pihak swasta terkait. “Jadi sosok yang bakal me-mimpin Muba ini memang harus benar-benar bersih dari korupsi, itu hal utama yang harus diperhatikan,” ungkap Akademisi asal Muba, Dr (cand) Husyam Usman.
Husyam menyebutkan, kalau diibaratkan memilih sapu untuk membersihkan rumah tentu harus memakai sapu yang bersih.
“Kalau kita memakai sapu yang kotor tentu rumah yang akan dibersihkan tidak akan bersih, sama halnya dengan memilih pemimpin, kalau sudah kotor bagaimana mau membuat pemerintahan atau daerah yang bersih,” tegasnya.
Pegiat Dakwah Sumsel ini menambahkan, pemimpin Muba harus memiliki konsep untuk memajukan daerah.
BACA JUGA:Ramah dan Peduli UMKM, Apriyadi Borong Jajanan Gerobak untuk Halal Bihalal Bareng Warga Muba
“Harus ada terobosan dan memiliki konsep untuk kepentingan kemajuan Kabupaten Muba,” harapnya.
Sementara itu, Presiden Mahasiswa Institut Rahmaniyah Sekayu Rahmat Rizki Yusmanizar menegaskan, Muba harus dipimpin sosok yang tidak melakukan perbuatan korupsi.
“Kami sepakat menolak Calon Bupati Muba yang pernah terlibat korupsi, kita ini penuh dengan SDM berkualitas,” tegasnya.
Menurutnya, dalam memiilih pemimpin jangan dianggap main main. Nasib daerah akan ditentukan sosok kepala daerah.