BACA JUGA:Hama dan Penyakit yang Menyerang Tanaman Sorgum, Begini Cara Mengatasinya
BACA JUGA:Hama ini Sangat Berbahaya Bisa Menyebabkan Gagal Panen
Hal tersebut terjadi karena daya tahan tanaman yang dibudidayakan ditentukan oleh gen tunggal atau hanya bersifat sempit. Adanya tekanan seleksi terhadap populasi hama menyebabkan hama akan beradaptasi dan menyeleksi dirinya untuk berkembang menjadi ras yang baru.
Selain itu sanggup meruntuhkan daya tahan yang dimiliki oleh tanaman yang dibudidayakan dan terkadang hal tersebut menyebabkan hama menjadi sulit untuk dikendalikan.
e. Menanam satu tanaman secara terus menerus tanpa adanya pola
Petani biasanya akan menerapkan sistem penanaman dari satu tanaman secara terus-menerus selama satu tahun dari suatu varietas yang dianggap unggul sehingga hasil yang diperoleh akan maksimal. Kondisi tersebut biasanya tidak diikuti dengan penerapan pola penanaman.
Alhasil, hamparan lahan yang luas biasanya hanya memiliki satu varietas tanaman pada semua tingkatan umur dari masa penyemaian hingga pada masa siap panen. Sistem pertanian semacam itu akan menyediakan jumlah makanan yang cukup dan juga terus menerus bagi hama tanaman.
Akibatnya, hama akan tumbuh dan berkembang biak dengan pesat hingga mencapai jumlah populasi yang dapat merusak tanaman dan menyebabkan kerugian ekonomi bagi para petani.
f. Musim tanam yang salah
Pada jenis tanaman semusim, musim tanam di setiap wilayah tentu tidak akan sama. Kondisi tersebut biasanya akan bergantung pada ketersediaan air irigasi untuk pengairan tanaman.
BACA JUGA:Cara Alami Ini Bisa Mengendalikan Hama Orong-Orong
BACA JUGA:8 Hama yang Sering Menyerang Tanaman Melon dan Cara Mengatasinya
Namun, untuk daerah yang tidak memiliki sistem irigasi, biasanya musim tanam akan bergantung pada masa turun hujan. Waktu penanaman yang tidak tepat (terlalu cepat atau terlalu lambat) bisa menimbulkan masalah bagi tanaman.
Salah satu dampak buruk waktu penanaman yang tidak tepat adalah munculnya serangan hama pada tanaman. Karena itu, sebelum melakukan penanaman sebaiknya petani mempelajari mengenai fenologi umur tanaman dengan adanya serangan hama.
g. Imigrasi hama
Binatang merupakan salah satu makhluk hidup yang sering melakukan imigrasi (berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya), termasuk juga hama
Bahkan imigrasi hama tersebut bisa mencakup wilayah geografis yang sangat luas dan juga melewati batas-batas negara. Pada beberapa kasus, hama atau binatang lain akan melakukan migrasi secara mandiri menggunakan tenaga sendiri.
Namun, pada kasus lainnya hama akan bermigrasi secara pasif dengan bantuan angin atau mengikuti benda lainnya. Ketika sampai di suatu tempat, hama-hama tersebut akan membentuk sebuah asosiasi yang baru dengan inangnya.
Jika inangnya (tanaman) tidak memiliki daya tahan yang alamiah (seperti pada tanaman yang dibudidayakan) tentu hama tersebut akan menjadi masalah yang serius dan bisa saja menjadi sebuah wabah.