PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Sejak awal diluncurkan pada tahun 2021, Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA) telah menjadi magnet bagi mahasiswa Indonesia yang bersemangat untuk mengejar peluang pendidikan di luar negeri.
Kepala Program IISMA, Rachmat A Sriwijaya, mengungkapkan bahwa animo peserta terus meningkat, dengan jumlah peserta terdaftar mencapai angka fantastis 10 ribu pada tahun 2024.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 8.581 mahasiswa berasal dari program sarjana, sementara 1.928 lainnya berasal dari program vokasi.
Namun, yang mendapatkan kesempatan terbatas hanya sebanyak 2.277 mahasiswa.
BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Sukses Seleksi Substansi Beasiswa LPDP dengan 5 Pertanyaan yang Sering Muncul
Menanggapi hal ini, Rachmat menyatakan, "Masih ada lebih dari 7.000 mahasiswa yang belum bisa mengikuti program IISMA.
"Oleh karena itu, kami menerapkan kebijakan co-funding untuk memperluas aksesibilitas bagi para calon mahasiswa,"ujarmya melansir Kemendikbudristek, Selasa 16 April 2024.
Kebijakan Co-Funding IISMA: Peluang Baru bagi Mahasiswa Indonesia
Program co-funding menjadi jalur ketiga dalam penerimaan mahasiswa IISMA, selain jalur reguler dan afirmasi.
BACA JUGA:PEMBERITAHUAN: Beasiswa Desamind 2024 Bagi Mahasiswa D3 dan S1 Telah Dibuka, Ini Persyaratannya
BACA JUGA:Siapkan Dirimu! Beasiswa PDP NTU Tahap 2 Mulai Buka Juni 2024, Cek Syaratnya Di Sini!
Perbedaannya, jalur ini melibatkan pembiayaan bersama antara mahasiswa dan Kemendikbudristek.
Pemerintah hanya menanggung sebagian biaya, termasuk biaya pendaftaran ke kampus tujuan, biaya pendidikan, biaya transportasi penerbangan, dan biaya darurat.
Sementara itu, mahasiswa diwajibkan menanggung biaya hidup mereka sendiri selama di luar negeri.