MUSIRAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID - Penyakit hawar daun bakteri atau kresek yang menyerang tanaman padi disebabkan bakteri Xanthomonas oryzae. Bakteri ini menginfeksi tanaman padi melalui luka di daun serta stomata daun selanjutnya masuk ke klorofil dan merusak daun.
Gejala serangan kresek pada helaian daun mengakibatkan kerusakan daun dimulai dari pinggir daun berupa garis, melepuh selanjutnya meluas dan daun menjadi kuning.
BACA JUGA:Cegah Hawar Daun, Lakukan Pengendalian
BACA JUGA:Ini Dia 10 Musiuh Alami Hama Wereng, Petani Wajib Tahu
Pada luka yang parah daun berwarna putih keabu-abuan. Daun tanaman yang rusak akan mengakibatkan proses fotosintesis tidak maksimal. Penyakit kresek perlu dikendalikan karena penyebarannya sangat cepat dan dapat menginfeksi tanaman padi secara keseluruhan.
Selain itu juga dapat menurunkan hasil produksi tanaman padi. Bahkan, dalam serangan berat dapat mengakibatkan terjadinya puso. Alfiana, petugas PPEP POPT telah melakukan monitoring persawahan milik Kelompok Tani Sido Makmur Kelurahan Sumber Harta Kecamatan Sumber Harta, Musi Rawas.
Persawahan ini memiliki luas 25 Ha dengan varietas yang ditanam Ciherang, Inpari 32 dan Kalimantan dengan umur tanaman 40-57 hari setelah tanam (hst).
Hasil monitoring, OPT yang ditemukan yaitu hawar daun bakteri (kresek) dengan luas serangan 0,25 ha dan intensitas serangan 3,7 persen. Sedangkan musuh alami yang ditemukan yaitu Laba-laba, Paederus dan Coccinelidae.
BACA JUGA:Hama dan Penyakit yang Menyerang Tanaman Sorgum, Begini Cara Mengatasinya
BACA JUGA:Hama ini Sangat Berbahaya Bisa Menyebabkan Gagal Panen
Dikatakannya, pengendalian terhadap hama ini bisa dilakukan dengan menggunakan APH Paenibacillus polymyxa. ''Jika luas dan intensitas serangan meningkat melewati ambang ekonomi, lakukan pengendalian dengan menggunakan fungisida berbahan aktif tembaga oksi sulfat,'' jelasnya.
Selain itu, bisa juga dilakukan sanitasi lahan dan pengamatan rutin untuk memantau perkembangan OPT. ''Ini rekomendasi yang kita berikan ke petani untuk mengatasi penyakit hawar daun bakteri atau kresek,'' katanya. (sms/)