Sisi Lain Kegiatan Pj Gubernur Sumsel Dr Drs Agus Fatoni MSi, di Momen Idulfitri 1445 H
SUMATERAEKSPRES.ID - Ada yang lain di hari ketiga Lebaran Idulfitri 1445 H. Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Dr Drs Agus Fatoni MSi mengunjungi Panti Sosial Lanjut Usia Harapan Kita. Apa yang dilakukannya di sana?
Tak hanya merayakan Lebaran Idulfitri bersama para bupati, wali kota, forkopimda dan OPD, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni juga berbagi kebahagiaan dengan para lanjut usia (lansia). Karena itu, dia mengunjungi Panti Jompo Harapan Kita. Berbagi kebahagiaan dan keceritaan, sekaligus memberi bantuan dan santunan bagi para lansia yang ada di sana.
Kunjungannya juga sekaligus halalbihalal dan bersilaturahmi dengan para lansia yang berada di panti sosial tersebut. "Bapak dan ibu yang sabar ya. Teruslah beribadah dan jaga ibadahnya. Tetap tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,” ujarnya.
Menurut Fatoni, setelah satu bulan berpuasa di bulan suci Ramadan, dia berharap keimanan semua penghuni Panti Sosial Harapan Kita bisa semakin meningkat. “Semoga kita dipertemukan kembali dengan Ramadan tahun depan,” imbuh dia.
Dalam kunjungannya itu, Fatoni berkesempatan untuk melihat sejumlah fasilitas yang ada di panti sosial tersebut. Dia juga membesuk dan ngobrol dengan lansia yang sedang sakit dan terbaring di tempat tidur.
BACA JUGA:Hangat dan Penuh Keakraban, Pj Gubernur Agus Fatoni, Halal Bihalal Bersama Bupati/Walikota se-Sumsel
Tak hanya ngobrol dengan lansia sakit itu, orang nomor satu di Sumsel tersebut juga mendoakan para penghuni panti yang sedang sakit. “Semoga semuanya bisa segera diberi kesembuhan,” tuturnya.
Mendampingi Pj Gubernur Sumsel, Kepala UPTD Panti Sosial Lanjut Usia Harapan Kita, Edy Khaidir menyebut panti sosial ini melayani rehabilitasi bagi lansia yang mengalami masalah sosial.
“Ada 60 lansia di sini, terdiri dari 32 perempuan dan 28 laki-laki,” ujarnya. Panti Sosial Lanjut Usia Harapan Kita juga menerima rujukan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten/Kota.
Kegiatan yang dilakukan di sana melibatkan para lansia tersebut. “Seperti pada bulan puasa, ada salat tarawih, peringatan Nuzulul Quran, bimbingan sosial dan keterampilan yang sifatnya untuk mengisi waktu luang seperti latihan rebana,” jelas Edy.
Dia menambahkan, sekitar 40-50 persen lansia yang menghuni panti itu tidak bisa beraktivitas sama sekali. Segala kegiatan mereka dilakukan di tempat tidur. Selain itu, sebagian besar warga panti juga tidak lagi kembali ke keluarga maupun masyarakat.
BACA JUGA:Ditanya Kans Duet dengan HD di Pilgub Sumsel., Ternyata Begini Jawaban ESP!