PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Momentum Pemilihan Kepala Daerah Sumatera Selatan pada 27 November 2024 semakin dekat, dan suhu politik di wilayah tersebut semakin memanas.
Salah satu isu yang mencuat adalah rencana mantan Ketua BPK RI periode 2019-2022, Dr. Agung Firman Sampurna, SE, MSi, CSFA, CfrA, CGCAE, QGIA, yang akrab disapa Mas Agung, untuk maju sebagai calon Gubernur Sumsel.
Mas Agung, yang juga dikenal sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Sriwijaya (IKA Unsri) periode 2018-2022, dipandang sebagai sosok kuda hitam yang berpotensi mengubah arah politik Pilkada Sumsel 2024.
Ia merupakan bagian dari keluarga besar Partai Golkar, sebagai anak dari Kahar Muzakir, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar.
BACA JUGA:Selama Libur Cuti Bersama Idul Fitri, RSMH Tetap Melayani Pasien
Dr. Hilmin, SH.M.Pd., Ketua Pemenangan Pemilu Sumsel 2 DPD Partai Golkar Sumatera Selatan, membenarkan intensitas diskusi dengan Mas Agung terkait situasi dan kondisi Sumsel.
Menurut Hilmin, visi pembangunan yang dimiliki Mas Agung sangat jelas dan penuh gagasan perubahan yang akan membuat Sumsel unggul di tingkat internasional.
"Meskipun Mas Agung belum secara eksplisit menyatakan diri sebagai Calon Gubernur Sumsel 2024, saya melihat bahwa kehadirannya sangat dibutuhkan untuk membangun Sumsel ke depan. Prestasinya dan pengalaman di tingkat nasional dan internasional telah teruji," ujar Hilmin, Jumat 12 April 2024.
Hilmin juga menekankan bahwa Partai Golkar sangat menyambut baik jika Mas Agung bersedia mengabdikan diri untuk rakyat Sumsel.
BACA JUGA:Adu Kambing di KM 306 Tol Terpeka, 1 Korban Kritis Dilarikan ke RSMH Palembang, Begini Kondisinya
BACA JUGA:Foto Bareng Saat Open House, Sinyal Duet Askolani-Netta Jelang Pilkada Banyuasin Mulai Menguat
Dengan latar belakang karir yang cemerlang, mulai dari anggota BPK hingga menjadi Ketua BPK RI periode 2019-2022, Agung dinilai memenuhi syarat untuk didukung sebagai calon Gubernur Sumsel.
Di samping itu, masalah tata kelola keuangan negara dan daerah menjadi fokus utama dalam arah pembangunan Sumsel yang lebih baik.
Menurut Hilmin, pengelolaan keuangan yang akuntabel dan berbasis kepentingan rakyat sangat penting untuk mencapai pembangunan yang tepat sasaran.