SUMATERAEKSPRES.ID-Penyakit Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) atau lebih dikenal dengan Flu Singapura berbeda dengan sariawan biasa meskipun sama-sama menyebabkan lesi pada bagian mulut.
“Sariawan biasa hanya di mulut, wujudnya hampir sama, maka kadang-kadang orang tua ke dokter anaknya nggak mau makan pas dilihat karena ada lesinya di mulutnya,” kata Dokter spesialis anak lulusan Universitas Gajah Mada Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo Sp.A(K) melansir Antara.
Lebih lajut ia mengatakan, lesi di mulut pada HFMD sama seperti sariawan yang juga dapat menyebabkan anak malas makan dan kesulitan menelan.
Selain itu, lesi dan lentingan juga bisa muncul di sekitar mulut bagian luar dan bibir.
Di samping sariawan, penyakit lain yang juga kerap disamakan dengan Flu Singapura adalah cacar air dan campak.
Tapi di sini Edi menegaskan bahwa keduanya berbeda dengan Flu Singapura dilihat dari lokasi munculnya lesi.
BACA JUGA:Sariawan Tak Kunjung Sembuh Bisa Jadi Pertanda Kanker Rongga Mulut
BACA JUGA:Sariawan Membuat Tidak Nyaman? Coba 8 Bahan Alami Ini, Ampuh untuk Mengobatinya
“Cacar air, lesinya di badan baru keluar, lesi lentingan tepi kulitnya merah kalau Flu Singapura tidak, dari lokasinya Flu Singapura paling sering di telapak kaki, telapak tangan dan mulut, kalau cacar jarang di telapak tangan,”paparnya.
Masih kata dia, lesi atau luka pada kulit akibat lentingan pada kasus penyakit cacar bisa membekas pada kulit, namun pada Flu Singapura, lesi akan hilang dengan sendirinya tanpa menyebabkan bekas.
Hal ini karena lesi lentingan pada Flu Singapura tidak sedalam cacar yang bisa menembus hingga lapisan kedua jaringan kulit.
Edi juga menjelaskan, perbedaan lainnya Flu Singapura tidak menyebabkan kekebalan dan bisa terkena kembali jika daya tahan tubuh menurun.
Berbeda dengan cacar yang jika sudah terkena maka tubuh bisa membentuk kekebalan sehingga jarang cacar bisa terkena kembali di kemudian hari.
BACA JUGA:Timbul Cacar hingga Sebabkan Kelumpuhan
BACA JUGA:Anda Alami Sariawan, Ini 5 Cara Penanganannya