BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID – Desa Mendingin Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu memiliki potensi kebun kopi yang besar. Tak heran, dari UP2K TP PKK Desa Mendingin memiliki produksi kopi robusta.
Kopi robusta ini sudah memiliki kemasan yang menarik. Kopi kemasan ini dijual dengan harga Rp30.000 per pieces. Serta sudah masuk dijual dipasarkan ke griya Dekranasda OKU. Dari sebanyak 15 pieces (bungkus), tinggal tersisa sebanyak 4 pieces lagi.
BACA JUGA:Dari yang Klasik Hingga Kekinian, Yuk Coba 5 Varian Kopi Populer Ini, Ada Favoritmu?
BACA JUGA:Minum Kopi Saat Puasa: Berbuka atau Sahur?
Sudah laku terjual sebanyak 11 pieces yang dibeli pengunjung griya Dekranasda OKU. Griya Dekranasda menjadi lokasi promosi dan membantu pemasaran produk dari UP2K TP PKK desa dan kecamatan.
Kades Mendingin, Martambang mengatakan, untuk usaha kopi robusta ini dikelolo UP2K. “Kopi yang sudah dikemas ini merupakan hasil dari kebun kopi yang ada di Desa Mendingin,” ujarnya, Selasa (2/4).
Untuk kemasan, lanjutnya, sengaja dipesan dan didatangkan dari luar. Sebelumnya, mereka memiliki alat pres bantuan dari pihak ketiga. ‘’Tapi kendalanya alat pres tersebut sudah mengalami kerusakan,’’ ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD OKU Mardjito Bachri mengatakan produk komoditi kopi asal Kabupaten OKU seperti di Ulu Ogan memiliki potensi untuk dikembangkan.
Punya peluang ke luar dan bersaing di luar dengan kopi dari daerah lain. ‘’Namun masih kurang promosi dan dikenalkan di luar,’’ ujarnya.
Selain itu, perlu diberikan pembinaan, pelatihan sehingga memahami dan menghasilkan komoditi yang lebih unggul. ‘’Kita juga perlu mengetahui sistem pengolahan kopi yang ada di wilayah OKU masih belum standar,’’ katanya.
Dikatakan, masih banyak yang melakukan prosesnya secara tradisional. Seperti mengeringkan kopi di pinggir jalan. Kopi yang dihasilkan perlu berkualitas.
BACA JUGA:Biji Kurma Diolah Jadi Kopi, Ini Manfaatnya Menurut Ahli
BACA JUGA:Bukan Sekedar Tren! Inilah Alasan Mengapa Anda Harus Mencoba Kopi Kurma
Sehingga mutu bisa dikendalikan dan dilakukan pengolahan secara modern. ‘’Potensi pertanian di OKU masih cukup besar untuk bisa digerakkan dan dimajukan.
Hal ini juga bisa sekaligus mensejahterahkan petani. Dengan SDM yang ada, serta secara turun menurun masyarakat di OKU memiliki keahlian dalam bidang pertanian,’’ katanya. (bis/)