JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan negosiasi kepemilikan saham RI di PT Freeport Indonesia (FPI) sebesar 61 persen akan rampung paling lambat pada Juni mendatang. Jokowi mengatakan, adapun saat ini pihaknya masih melakukan negosiasi alot dengan PT Freeport. Bersamaan dengan itu, Pemerintah berkomitmen untuk mempersiapkan diri dengan menerbitkan regulasi pendukungnya.
Meskipun dirasa alot negosiasi yang sedang dilakukan, Jokowi mengaku optimis terhadap besaran saham yang akan dimiliki oleh RI ke depan. "Masih dalam proses negosiasi dan juga persiapan regulasinya, tapi saya yakin angka itu akan bisa kita dapatkan. Namanya negosiasi ya alot, bahkan ini udah lama, alot banget," jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya akan mengebut penyelesaian regulasi terkait, sehingga proses negosiasi pun akan segera selesai. "Ini regulasinya rampung dulu baru negosiasinya bisa difinalkan, tapi saya melihat tadi saya targetkan enggak sampai Juni-lah. Secepatnya, tapi paling lamban Juni," pungkasnya.
BACA JUGA:Segera Daftar! PT Freeport Indonesia Buka Lowongan untuk Lulusan SMK, D3 dan S1, Cek Kualifikasinya
BACA JUGA:BURUAN DAFTAR, PT Freeport Indonesia Masih Buka Lowongan untuk Berbagai Posisi, Waktu Terbatas!
Sebelumnya, Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan percepatan revisi PP 96/2021 sendiri sebagaimana telah disepakati dalam rapat terbatas (ratas) yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu. "Jadi PP 96, kemarin kita sudah ratas, dan kita akan percepat proses keputusannya. Jadi PP 96 ini kita melakukan penyesuaian-penyesuaian," kata Bahlil.
Bahlil mengatakan revisi itu dilakukan sebagai bentuk penyesuaian untuk mewujudkan kapastian investasi yang berkelanjutan. Salah satu poin yang akan dibahas dalam revisi aturan tersebut adalah mempercepat perpanjangan izin Freeport, sehingga izin tidak lagi dipatok dalam kurun waktu 5 tahun.
Lebih lanjut, Bahlil juga menyebutkan bahwa negosiasi antara pemerintah dan Freeport sudah selesai. Utamanya terkait kesepakatan kepemilikan saham RI di salah satu produsen emas terbesar di dunia dari sebelumnya 51 persen menjadi 61 persen.
"Negosiasi kami (dengan Freeport) sudah selesai, dan sebentar lagi akan kami selesaikan begitu PP 96 selesai, dan Insya Allah kalau itu sudah terjadi. Maka potensi penambahan saham freeport untuk Republik Indonesia yang sekarang sudah 51 ke depan itu menjadi 61 persen," jelasnya. (fad)