MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID - Setelah berhari-hari sampah menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Kancil, kini sudah dibuka kembali setelah ada bantuan dari alat berat milik Dinas PUPR. TPA Bukit Kancil sebelumnya sempat ditutup karena kerusakan tiga alat berat pemilah sampah mengalami kerusakan yang membuat terjadinya tumpukan sampah.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Minggu (31/3), bahwa kerusakan tiga alat berat yang biasa dipergunakan untuk mengelola Sampah sudah sekitar satu mingguan, dan alat sparepartnya sudah di pesan namun belum kunjung datang.
Akibatnya, sampah yang masuk setiap hari sekitar 70 ton sehari yang berasal dari Kecamatan Lawang Kidul dan Muara Enim tidak bisa diolah. Akibatnya sampah terpaksa dibiarkan menumpuk di lokasi pengolahan sampah hingga ke jalan masuk dan keluar TPA Bukit Kancil.
Saking penuhnya sampah tersebut yang diperkirakan sudah ratusan ton, pihak pengelola terpaksa menutup sementara TPA Bukit Kancil pada hari Jumat dan Sabtu dengan pemberitahuan tertulis didekat pintu gerbang masuk TPA Bukit Kancil.
BACA JUGA:Bakal Bangun TPS Terpadu, Di TPA Sukawinatan, Rencana Dibantu Hibah dari Pusat Rp101 M
BACA JUGA:Bertahun-tahun Dalam Sengketa, Tanah TPA di OKU Akhirnya Disertifikasi, Ini Kata Pj Bupati OKU!
Meski TPA Bukit Kancil telah mengoperasikan Mesin IPI AWS 50 yang mampu memusnahkan sampah hingga 40 ton tetapi tetap kewalahan. Akibatnya masyarakat terutama para pengangkut sampah yang menggunakan bentor terpaksa membuang sampah dijalanan dilokasi yang jauh dari pemukiman.
Menurut salah seorang pengangkut sampah yang menggunakan Bentor yakni Abi (53) warga Muara Enim mengatakan bahwa alat berat tersebut rusak sudah satu minggu ini, dan akibatnya tidak bisa lagi mengolah sampah yang masuk setiap hari.
"Dan puncaknya kemarin, (Jumat & Sabtu), TPA Bukit Kancil terpaksa ditutup sementara karena sudah tidak mampu lagi menampung sampah alias overload," ujarnya.
Imbasnya, kepada mereka jika tidak bisa lagi membuang sampah ke TPA, tidak solusi lain terpaksa dibuang ke jalanan. Sebab jika sampah yang dibuang oleh masyarakat didepan rumahnya tidak diambil tentu mereka akan kena damprat oleh pelanggan mereka. "Saya sendiri bertanggungjawab sekitar 250 rumah di kelurahan Pasar II dan Tawalib, jika sampai dua hari tidak diambil sampahnya pasti ribut mereka," terangnya.
BACA JUGA:Curi Kabel Penangkal Petir di Atap Gedung FT Unsri, Oknum Satpam Ini Tak Bisa Kabur Lagi
BACA JUGA:Vakum Selama Pandemi Covid-19, Ini Tugas Subdit Wisata Ditpamobvit Polda Sumsel
Dirinya berharap kepada pemerintah untuk bisa secepatnya menangani masalah persampahan ini secara lebih baik lagi. "Sebab jika sekilas saya melihat alat-alat beratnya sudah banyak yang tua untuk diganti dan ditambah karena sampah setiap hari meningkat dan sudah selayaknya diremajakan atau diperbaiki sebaik mungkin," bebernya.
Ketika dikonfirmasi ke Kepala UPTD Persampahan Muara Enim, Jang Suari membenarkan jika TPA Bukit Kancil sempat ditutup sementara karena sudah tidak mampu lagi menampung sampah akibat rusaknya tiga alat berat yang bisa untuk mengelolah sampah. "Kami sudah melakukan pemesanan sparepartnya, namun tidak tahu kapan datangnya sebab harus menunggu," ungkapnya.
Dalam sehari, bisa puluhan ton karena sampah yang berasal dari kecamatan Lawang Kidul sekitar 40 ton sehari dan kecamatan Muara Enim sekitar 30 ton sehari. "Untuk penyebab kerusakan alat tidak tahu pasti, namun alat-alat berat tersebut rata-rata sudah berusia tua," tukasnya.