Waspadalah, Kasus DBD Meningkat saat Perubahan Cuaca Ekstrem

Senin 25 Mar 2024 - 02:30 WIB
Reporter : Englia
Editor : Englia

SUMATERAEKPRES.ID- Kasus demam berdarah dengue (demam berdarah/DBD) yang sekarang ini terus meningkat sangat berkaitan erat dengan adanya perubahan cuaca yang semakin ekstrem.

“Saya melihat fenomena kasus dengue biasanya mengalami kenaikan atau Kejadian Luar Biasa (KLB) karena berhubungan dengan cuaca atau iklim,” kata Praktisi Kesehatan Masyarakat, Ngabila Salama mengutip Antara.

Ngabila menyoroti kasus dengue di Indonesia biasanya naik per tiga tahun sekali seperti yang terjadi pada tahun 2016, 2019 dan 2022 lalu.

Pada tahun ini yang diprediksinya puncak dengue maju sedikit cepat, disebabkan oleh peralihan cuaca La Nina ke El Nino yang sedikit berbeda.

Masih kata dia, kondisi seperti saat ini perlu mendapatkan masukan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta entomology (ahli nyamuk), untuk mencari solusi serta bukti konkret terkait adanya pengaruh iklim dan cuaca terhadap pola perilaku nyamuk tertentu yang berubah dan mempengaruhi.

BACA JUGA:Kasus DBD Tinggi, Sebar Tim Fogging, Sampai ke Tingkat Kecamatan-Kelurahan

BACA JUGA:Inilah Kebiasaan Buruk yang Memicu Penyebaran DBD!

“Kalau iklim selain kelembapan atau relative humidity (RH), juga punya peranan penting untuk naik turunnya kasus. Juga tetesan air hujan menjadi media utama untuk modal perkembangan nyamuk,” paparnya.

Sedangkan terkait dengan indikasi demam yang dicurigai dengue, Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan itu menjelaskan,  kasus demam dengan trombositopenia yang diindikasikan terduga demam berdarah perlu dilakukan penapisan infeksi lain.

Utamanya adanya infeksi virus lain seperti influenzae, parainfluenzae, adenovirus, rinovirus, campak, rubella, HMFD, cikungunya hingga mumps (gondongan).

“Perlu sampling pemeriksaan panel virus untuk surveilans aktif berbasis laboratorium dan pada kasus trombositopenia diperiksakan minimal NS1 sebagai pemeriksaan sederhana dengue, atau jika memungkinkan pemeriksaan IgM dan IgG dengue meski tidak dicover BPJS,” ujarnya.

Tak lupa ia juga mengingatkan hal yang paling penting untuk mencegah sakit akibat penularan dengue adalah menjadikan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus di sembilan tatanan kota sehat sebagai sebuah rutinitas.

BACA JUGA:Kemenkes Ingatkan Gigitan Nyamuk Meningkat 2,5 Kali Lipat Kala Cuaca Panas

BACA JUGA:Ini Dia Tips Cerdik dan Sehat Sambut Ibadah Puasa Ramadhan 2024 dari Kemenkes

“Jadi tidak hanya di rumah atau pemukiman. Misal di taman, di tanah kosong yang melakukan PSN petugas pertamanan dan kebersihan misalnya atau RT/RW terkait,” ujarnya.

Kategori :