ACEH DARUSALAM, SUMATERAEKSPRES.ID - Di Bumi Nusantara, kisah-kisah tentang keberanian dan kehebatan pendekar wanita menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya.
Salah satu sosok yang mencuri perhatian adalah Putrou Neng, yang berasal dari Tiongkok pada masa Dinasti Song.
Nama emas Putrou Neng telah melintasi generasi, terutama di Aceh Darusalam, di mana makamnya berada.
Meskipun tidak diketahui pasti seberapa tangkasnya Putrou Neng dibandingkan dengan pendekar wanita legendaris lainnya, namun kepopulerannya di kalangan penduduk Aceh, terutama di kampung Blang Pulo, Aceh Utara, tidak diragukan lagi.
BACA JUGA:Hore! Ada Diskon Tarif Tol saat Mudik Lebaran 2024, Ini Alasannya!
BACA JUGA:Selamat, Jessica Mila Lahirkan Putri Pertamanya
Selain memiliki keterampilan bela diri yang luar biasa dan kekuatan mistis yang tinggi, Putrou Neng juga menguasai berbagai teknik pertarungan seperti Wushu, Wingcun, dan aliran silat selatan lainnya.
Namun, di balik kemahirannya tersebut, sedikit yang tahu tentang sosok asli Putrou Neng, yang sebenarnya bernama Nian Niko Kian Khi.
Kehadiran Putrou Neng di Aceh tidaklah tanpa sejarah.
Dia dan pasukannya, yang berjumlah sekitar 2.000 orang, berlayar dari Tiongkok selatan dan mendarat di pesisir timur Aceh.
Di sana, dia berhasil menaklukkan beberapa daerah, termasuk kerajaan Lamuri di Aceh Besar pada abad ke-10.
BACA JUGA:Rata-Rata Nilai Lolos UTBK 2023 di UGM, Cek di Sini!
Setelah menetap di Blang Pulo, Aceh, Putrou Neng mendapatkan gelar Panglima dari Panglima Syeh Abdullah Kan'an, seorang pemimpin dari Peureulak.
Meskipun dia menjalani kehidupan yang lebih tenang setelah itu, popularitasnya di kalangan penguasa dan bangsawan tetap tinggi.