فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُّسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا۟ هَٰذَا عَارِضٌ مُّمْطِرُنَا ۚ بَلْ هُوَ مَا ٱسْتَعْجَلْتُم بِهِۦ ۖ رِيحٌ فِيهَا عَذَابٌ أَلِيمٌ
Artinya: "Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: "Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami". (Bukan!) bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih,"
Allah SWT menghantarkan azab dalam bentuk angin topan dan badai yang meluluhlantakkan kaum Ad selama delapan hari tujuh malam, meninggalkan mereka tanpa sisa.
Hanya Nabi Hud AS dan sahabat-sahabatnya yang beriman yang mendapat perlindungan dari Allah SWT.
Setelah bencana berlalu, Nabi Hud AS pergi hijrah ke Hadramaut, di mana ia menghabiskan sisa hidupnya hingga wafat.
BACA JUGA:Siapa Kapolda Termuda di Pulau Sumatera? Dijabat Alumni Akpol 1988-1993, Ada 3 Liting Kapolri
BACA JUGA:Penting! Begini Cara Tidur yang Berkualitas Selama Berpuasa Menurut Anjuran Pakar Kesehatan
Ini adalah peringatan yang jelas bagi mereka yang mengabaikan kebenaran dan menolak untuk bertobat kepada Allah SWT.
Hikmah:
Dalam ingatan akan peristiwa tragis ini, kita diingatkan akan pentingnya bersyukur atas nikmat-nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, serta kebutuhan untuk tetap taat pada ajaran-Nya.
Kisah Nabi Hud AS dan kaum Ad menegaskan bahwa kesombongan dan kesesatan tidak akan pernah membawa kebahagiaan atau keberkahan, tetapi hanya mengundang azab dan kehancuran.
Sebagai umat manusia, kita diharapkan untuk selalu merenungkan pelajaran dari kisah-kisah para nabi dan rasul.
BACA JUGA:Gagal ke Liga Champions, Manchester United kena Penalti 10 Juta Poundsterling dari Adidas
BACA JUGA:Atasi Lemas dan Ngantuk Saat Puasa dengan 4 Rekomendasi Menu Sahur Berikut, Yuk Cobain!
Serta mengambil pelajaran untuk menjauhi jalan-jalan yang menyimpang dari petunjuk Allah SWT.
(Novis)