PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Dalam dunia game yang dipenuhi dengan kekuatan luar biasa, muncul sebuah ancaman yang tak terduga: Justice League, yang kini berubah menjadi musuh yang harus dihadapi.
Di tengah kekacauan ini, muncul Suicide Squad, sebuah tim yang dipersenjatai dengan keahlian unik untuk menghadapi misi yang tampaknya mustahil.
Inilah awal dari petualangan epik dalam game action-adventure yang dinanti-nantikan: Suicide Squad: Kill the Justice League.
Namun, saat banyak game terbaru mengalami penurunan harga secara cepat setelah rilis, Suicide Squad: Kill the Justice League, sebuah karya dari Rocksteady dan WB Games, bergabung dalam barisan tersebut.
BACA JUGA:Gamers, Yuk Raih Pahala di Bulan Ramadan dengan Cara Ini!
BACA JUGA:Pesta Game di Bulan Maret 2024, Ini Dia Deretan yang Paling Anyar, Kamu Suka yang Mana?
Meskipun baru saja dirilis, game ini telah mengalami pemotongan harga hingga 40% di platform Steam.
Kekecewaan terhadap performa game ini telah diungkapkan secara terbuka oleh WB Games, yang berusaha keras untuk meningkatkan penjualannya.
Bahkan, peluncuran konten Season 1 dengan Joker sebagai salah satu karakternya diharapkan dapat menarik minat lebih banyak pemain.
Meskipun demikian, keputusan untuk memberikan diskon besar-besaran menunjukkan tindakan yang lebih tergesa-gesa.
BACA JUGA:Kisah Nabi Nuh AS: Perjuangan Tanpa Batas dalam Dakwah yang Teramat Panjang, Seperti Apa?
BACA JUGA:Mukjizat dan Teladan Nabi Idris AS: Keberanian dan Kesabaran dalam Menyebarkan Ajaran Kebenaran
Dari harga semula 900 ribu Rupiah, game ini kini ditawarkan dengan harga Rp 540.000,- saja di Steam, termasuk versi Digital Deluxe Edition.
Namun, meskipun diskon besar telah diberikan, tidak ada data pasti mengenai jumlah pemain aktif saat ini, yang semakin meningkatkan kekhawatiran tentang masa depan game ini.
Bagi para pemain, diskon besar ini mungkin menjadi kesempatan untuk mencoba game dengan risiko lebih rendah.