PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang mengumumkan jalur kereta api Gunung Megang - Penanggiran yang terdampak robohnya girder pada proyek pembangunan jalan layang Bantaian di Desa Panang Jaya, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan sudah bisa dilalui dengan kecepatan terbatas sejak pekan lalu.
Kereta api pertama yang melintas adalah KA 3032 KA Babaranjang dari Tanjung Enim Baru menuju Tarahan melalui jalur hulu. "Saat ini jalur kereta api Gunung Megang- Penanggiran sudah berangsur normal, setelah jalur hulu dan jalur hilir selesai dievaluasi tanggal 9 Maret. Saat ini jalur hulu sudah dapat dilalui dengan kecepatan 60 km/jam dan jalur hilir 40 km/jam setelah dilakukan normalisasi," kata Manager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti.
BACA JUGA:Peran Batubara Signifikan Hingga 2060, Cadangannya 35 Miliar Ton
BACA JUGA:Dua Mobil Angkutan Batubara Terguling Membuat Lalin Terhambat
Kecepatan selanjutnya akan ditingkatkan secara bertahap apabila perbaikan jalur telah dilakukan sesuai standar kecepatan yang ditentukan. Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Niko Chandra menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT KAI dan semua pihak yang membantu percepatan perbaikan. Dengan pulihnya jalur kereta api Gunung Megang - Penanggiran ini, pengiriman batu bara PTBA dari Tanjung Enim dapat kembali normal.
"Kami terus melakukan koordinasi dengan PT KAI dan pihak terkait lainnya untuk percepatan pemulihan jalur, serta memastikan distribusi batu bara dapat berjalan sesuai target yang ditetapkan," kata Niko. Selanjutnya normalisasi dan perbaikan jalur dilanjutkan di jalur hilir di petak jalan tersebut. PT KAI pihaknya memastikan bahwa proses evakuasi terus berlanjut dan berjalan lancar. (fad)