SUMATERAEKSPRES.ID - Di zaman sekarang, banyak terjadi korupsi, pungli dan lainnya. Di mana-mana tindak kejahatan dan kemaksiatan terjadi. Manusia tertipu oleh harta, tahta dan wanita. Itu karena sesungguhnya manusia tidak memahami, tujuan, fungsi, misi dan target hidup.
Stres, kegelisahan terjadi dialami pria, wanita, remaja dan bahkan anak-anak. Jalur kehidupan tidak dilalui on track, tapi out track. Ini karena tidak ada pemahaman kesadaran, pelaksanaan dan dakwah atau ajakan masif tentang 4 nilai pokok kehidupan.
Apa itu? 4 nilai pokok kehidupan yaitu tujuan hidup, fungsi hidup dan target hidup. Tujuan kita tiada lain selain beribadah kepada Allah Swt. Seperti ayat yang terkandung dalam surat Az Zariyat ayat 56. “Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya'budụn”.
Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk mengabdi/ beribadah kepada-Ku. Tidak ada tujuan hidup lain kecuali hanya untuk mengabdi dan beribadah kepada Allah Swt.
Maka, mari kita apresiasi, sadari, laksanakan dan dakwakan tujuan hidup ini. Berkeluarga, berdagang, bertani, menjadi pejabat publik, pemimpin formal, maupun informal bukan tujuan hidup. Itu semua hanyalah alat media saja. Wasillah untuk tujuan hidup yang sebenarnya yaitu untuk beribadah kepada Allah Swt.
BACA JUGA:Bersyukur, 2 Terdakwa Korupsi Dana Komite SMAN 19 Divonis Jauh Lebih Ringan, Berapa Tahun?
Menjadi pelajar, kepala desa, camat, anggota dewan, bupati, gubernur, menteri, profesor, bahkan presiden itu semua hanya alat dalam rangka beribadah kepada Allah Swt. Selanjutnya, fungsi hidup sebagai khalifah di muka bumi ini. Wakil Allah Swt untuk mengelola segala sesuatu yang ada di bumi ini.
Allah Swt menandaskan dalam surah Al Baqarah ayat 30 yang berbunyi “Wa iż qāla rabbuka lil-malā`ikati innī jā'ilun fil-arḍi khalīfah”. Maksudnya : kita, manusia. Kewajiban kita dalam profesi apa pun untuk mewakili Allah SWT.
Karena itu peran kita menerapkan hukum, sunah, ajaran Allah dan Rasul di muka bumi ini. Insya Allah, kalau kita mengerti fungsi di muka bumi ini, maka jabatan apapun yang kita jalani tidak akan keluar dari hukum-hukum Allah dan Rasul-Nya.
Kemudian, misi hidup manusia sebagai rahmatan lil'alamin, untuk menebar rahmat bagi semesta alam. Sebagaimana bunyi ayat dalam Al Anbiya ayat 107 yang berbunyi “Wa mâ arsalnâka illâ raḫmatal lil-‘âlamîn”. Artinya: Dan tidaklah kami mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali untuk menebar rahmat bagi seluruh alam.
Kewajiban umat Rasullullah Muhammad Saw, tentu saja adalah misi ini menebar rahmat, menebar damai, kasih, sayang, perbuatan salih, ahlakul karimah di muka bumi alam semesta. Maka dari itu, tindakan- tindakan intoleransi, teror, eksploitatif, menzolimi sesama, anti kemanusiaan sangat bertentangan dengan misi hidup yang rahmatan lil'alamin.
BACA JUGA:Korupsi Berjemaah, Kejari OKI Tahan 2 Tersangka Baru Korupsi PADes Bukit Batu
BACA JUGA:Kasus Dugaan Korupsi Korpri di Banyuasin Dikendalikan Kejati Sumsel
Selanjutnya, target hidup semata-mata untuk meraih ridho Allah Swt. Allah Swt berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 207 yang berbunyi “Wa minan-nāsi may yasyrī nafsahubtigā'a marḍātillāh(i), wallāhu ra'ūfum bil-'ibād(i)”.