PALEMBANG, SUMTERAEKSPRES.ID - Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) merilis hasil survei terbaru mereka, menyoroti elektabilitas Ratu Dewa, Penjabat (PJ) Walikota Palembang.
Dia menduduki peringkat pertama dengan signifikan unggul dari pesaingnya dalam kontestasi Pilkada Serentak yang akan berlangsung pada 24 November 2024.
Menurut Direktur Eksekutif LKPI, Arianto, ST, MT, M.IKOM, POL, kenaikan elektabilitas Ratu Dewa, yang lebih suka turun langsung ke lapangan daripada berdiam di kantor, merupakan indikator kuat untuk memprediksi kemenangannya di pilkada mendatang.
Mantan peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini menegaskan bahwa elektabilitas Ratu Dewa telah melampaui para pesaingnya, termasuk Fitrianti Agustinda, rival utamanya.
BACA JUGA:Elektabilitas Ratu Dewa Terus Meroket, Ini Hasil Survey LKPI yang Terbaru!
Kekuatan tarikan elektoral Ratu Dewa tergambar dari hasil survei yang mencakup pertanyaan terbuka hingga uji simulasi beberapa nama calon walikota.
Dalam pertanyaan terbuka, elektabilitas Ratu Dewa mencapai 35,8%, sedangkan dalam uji simulasi dengan menyertakan 21 nama calon, elektabilitasnya meningkat menjadi 48,4%.
Bahkan dalam uji simulasi dengan lima nama calon, Ratu Dewa berhasil mencatatkan elektabilitas sebesar 52,6%.
Arianto menambahkan bahwa faktor-faktor seperti keyakinan akan kemampuan Ratu Dewa untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi Kota Palembang, bukti hasil kerja nyata, perhatiannya terhadap rakyat, dan pengalamannya di pemerintahan menjadi alasan utama pemilih memilihnya.
BACA JUGA:Seru di Pileg DPRD Banyuasin, Dua Partai Ini Berebut Kursi Ketua Dewan
BACA JUGA:Tinjau PSL di 3 Kecamatan Palembang, Dewa: Tertib, Aman, dan Lancar
Meskipun popularitas dan akseptabilitas Ratu Dewa masih belum mencapai puncaknya, dengan popularitas mencapai 88% dan akseptabilitas 98%.
Namun ruang geraknya untuk meningkatkan elektabilitas masih terbuka lebar.
Survei LKPI dilakukan mulai 26 Februari hingga 5 Maret 2024 dengan melibatkan 1.000 responden yang tersebar di seluruh kelurahan Kota Palembang.