Stok Beras SPHP Banyak Kosong, Di Pasar dan Minimarket

Selasa 05 Mar 2024 - 21:49 WIB
Reporter : Martha
Editor : Edi Sumeks

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID – Selama ini beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjadi salah satu program pemerintah melalui Bulog untuk stabilitasi harga beras di pasaran. Namun sayangnya keberadaannya selama ini dirasa kurang berefek untuk mengendalikan harga besar di pasaran. Kendati harganya sendiri lebih murah dibanding harga mereka lain yang dijual di pasaran.   

Diketahui saat ini harga beras kemasan 5 kg saat ini dijual rata-rata di atas Rp70 ribu, sementara beras SPHP kualitas medium dijual kisaran Rp58-60 ribu. Tapi belakangan, beras SPHP kian sulit ditemui di pasaran, baik warung tradisional maupun pasar modern, kecuali ada saat operasi pasar (OP) yang digelar oleh p;emerintah. 

“Sempat beli di Hypermart, pernah dijual seharga Rp54 ribu per 5 kg. Tapi itu beberapa bulan lalu, kalau sekarang tidak pernah lagi ketemu beras SPHP dijual di pasar modern,” ungkap Sri (36), warga Jl Sosial Km 5, kemarin (5/3). Di pasar tradisional pun demikian seperti diakui Ali Imron, pedagang manisan di kawasan Pasar 26 Ilir 

“Saya tak lagi jual beras SPHP, tidak ada stok beberapa bulan ini. Mungkin di tempat lain ada,” katanya, kemarin. Memang beras SPHP saat ini banyak dibeli konsumen lantaran harganya yang lebih murah dari harga beras merek lain. Ia sendiri saat ini menjual beberapa beras premium merek Patin dan Selancar kemasan 20 kg seharga Rp286 ribu, sedangkan harga Rp10 kg Rp146 ribu per karung. 

Selain itu ia menjual beras merek Topi Koki dan beras dusun non merek. "Kalau Topi Koki 20 kg Rp280 ribu, sedangkan 10 kg Rp142 ribu per karung.  Untuk beras non merek yang dari dusun stok tidak banyak hanya jual eceran Rp14-16 ribu per kilogram," ujarnya. Di toko agen kawasan Pasar Cinde justru menyebut hampir 3 bulan ini tidak menjual lagi beras premium. 

BACA JUGA:Pengusaha Medan Palsukan Dokumen untuk Beli 2.000 Ton Beras Bulog Sumut. Ini Tampangnya

BACA JUGA:H-7 Ramadhan, Harga Bapokting Relatif Stabil, Salah Satunya Harga Beras Turun Jadi Segini!

“Harga beras premium masih tinggi, jadi sementara ini saya jual beras bulog SPHP. Walau stoknya tak banyak," ujar Alim, penjual beras di Pasar Cinde. Menurutnya harga beras SPHP kemasan 5 kg ia jual Rp58 ribu per kg, sementara harga beras premium selisihnya bisa mencapai Rp10 ribu dengan beras SPHP. 

Berbeda di Toko Bakri, pemilik Toko Bakri tetap menjual beras premium meski harganya melonjak naik. "Ada beras premium berbagai merek, karenakan kualitasnya baik dan rasanya juga beda dengan beras pemerintah, seperti Topi Koki, Selancar, Patin, Raja, dan lainnya," kata Bakri. 

Untuk beras Bulog kemasan 5 kg ia jual seharga Rp58 ribu, sementara beras premium 5 kg Rp78 ribu. "Stok beras SPHP ada walau tak banyak,” tuturnya. Bakri menyebut beras premium mahal lantaran musim panas tahun 2023 dan banyak petani gagal panen, sehingga stoknya ikut menipis dan harganya tinggi. "Hampir 3 bulan ini harga beras premium terus naik. Kita tahu banyak petani gagal panen sehingga stok beras premium sedikit, namun permintaan banyak jadi harganya melonjak tinggi," tandasnya. 

Sementara pada Operasi Pasar Murah di lapangan Kecamatan Sako Palembang, kemarin (5/3), ada 1.200 paket beras ludes terjual. Beras yang ditawarkan dengan berbagai paket sembako ini merupakan beras SPHP dari Bulog. Camat Sako, Dr H Amiruddin Shandy SSTP MSi menjelaskan dalam pasar murah itu ditawarkan paket sembako seperti beras 5 kg dan 1 liter minyak goreng dengan harga terjangkau Rp67 ribu. 

BACA JUGA:Bulog Sebut Ada Tambahan 300 Ton Beras Impor dari Thailand dan Pakistan

BACA JUGA:Sumsel Terima Beras Impor Thailand, Total 42 Ribu Ton, Masuk via Pelabuhan

“Selain itu, masyarakat juga dapat memperoleh bahan lainnya dengan harga bersaing dan lebih murah dibanding harga pasaran,” bebernya. Antara lain harga jual 1 kg terigu Rp10 ribu, 1 kg gula pasir PSM Rp16 ribu, 1 kg telur ayam Rp26 ribu, daging sapi Rp98 ribu, daging kerbau Rp80 ribu, dan daging ayam beku 900 gram Rp27 ribu.

Ia menekankan pasar murah ini bertujuan membantu meringankan beban ekonomi masyarakat. “Untuk membelinya, masyarakat harus menunjukkan KTP Kecamatan Sako. Masyarakat diimbau memanfaatkan kesempatan ini dan mendukung inisiatif pasar murah sebagai solusi nyata menghadapi tantangan ekonomi saat ini,” pungkasnya. 

Kategori :