PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebelum bertolak ke Australia pukul 10.00, Senin (4/3), Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas terkait bahan bakar minyak (BBM) di Bandara Halim Perdanakusuma.
Jokowi tidak berbicara banyak kepada media. Dia hanya menjamin tidak ada kenaikan harga BBM sebagaimana santer belakangan ini.
BACA JUGA:Hingga Juni, Harga BBM-Tarif Tidak Naik
BACA JUGA:Presiden Jokowi Menjamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM
Selebihnya, presiden mendelegasikan kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto atau Pertamina untuk memberikan pernyataan.
”Tidak (ada kenaikan harga BBM). Tapi, nanti yang menyampaikan dari Pertamina,” ujarnya.
Menteri BUMN Erick Thohir membenarkan Pemerintah tengah menjaga harga BBM, khususnya jenis nonsubsidi PT Pertamina (Persero), sejak dua bulan lalu.
Pertamina sebagai perusahaan negara memiliki tugas untuk pelayanan publik. Salah satunya menjaga stabilitas harga di masyarakat.
Apalagi saat ini harga minyak dunia sedang berfluktuasi. “Masalah situasi dunia hari ini sedang tidak menentu, tentu kita harus prihatin dengan kondisi rakyat,” ujarnya.
Erick menambahkan Pertamina menahan harga agar ekonomi masyarakat menengah ke bawah tidak terkena dampak.
”Kita coba jaga supaya jangan sampai masyarakat yang terbawah terkena dampak. Tentu kita tetap jaga inflasi dan pertumbuhan ekonomi,” bebernya.
Terkait ketahanan keuangan Pertamina, Erick menyebut belum ada keputusan apa pun yang akan diambil. Pihaknya saat ini berfokus pada kestabilan harga di masyarakat.
”Jadi, sementara belum ada keputusan mengenai BBM itu. BBM kita jaga hari ini untuk memastikan ekonomi rakyat tetap tumbuh, ekonomi Indonesia tetap tumbuh, beban di rakyat hari ini kita harus jaga,” urainya.
Terpisah, VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan sebagai perusahaan pelat merah, Pertamina tetap menjalankan kebijakan yang diambil pemerintah.
”Pertamina merupakan BUMN. Jadi, pada prinsipnya mengikuti kebijakan pemerintah,” ujarnya.