RUPIT, SUMATERAEKSPRES.ID - Suasana tegang melanda Kecamatan Rupit, di mana sejumlah warga menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bawaslu serta simpang empat Jalinsum Kecamatan Rupit, Muratara.
Mereka menuntut agar Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Muratara segera mengakhiri pleno rekapitulasi suara tingkat Kabupaten dan segera menetapkan hasilnya.
Pada Minggu (3/3) sekitar pukul 09.00 WIB, sekelompok massa mendatangi kantor Bawaslu Muratara yang sepi, karena komisioner Bawaslu hadir di pleno KPUD Muratara.
Setelahnya, mereka bergerak ke simpang empat Rupit dan mengancam akan menghalangi Jalan Sumatera (Jalinsum) sebagai bentuk protes.
BACA JUGA:Pleno KPUD Muratara, KPU Bidik Target 2 Hari Rampung
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa sejumlah warga yang mengatasnamakan masyarakat perwakilan Rupit dan Lawang Agung menggelar unjuk rasa di dua lokasi tersebut.
Mereka mengklaim membela hak calon legislatif dari wilayah mereka dan mengancam untuk menghalangi Jalinsum jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Dalam orasi yang disampaikan, mereka menekankan beberapa hal, termasuk mendesak KPUD Muratara agar segera menetapkan hasil, serta menyoroti ketidakadanya pembukaan kotak suara di Desa Bingin Rupit.
Mereka juga mendesak agar kotak suara di TPS Desa Noman Baru dibuka, yang diduga mengalami penggelembungan suara.
BACA JUGA:Catat! KPU Prabumulih Akan Merilis Hasil Rekapitulasi Setelah Beberapa Tahapan Ini
BACA JUGA:Rapat Pleno KPU Empat Lawang Bakal Dijaga Ratusan Personel
Tuntutan-tuntutan ini sejalan dengan laporan yang diajukan oleh calon legislatif dari Partai Nasdem di Muratara. Laporan tersebut mencakup dugaan penggelembungan suara di Desa Noman Baru yang dilaporkan oleh Masturoh, calon DPD Nasdem, kepada Bawaslu.
Selain itu, Zulkhoiri, Sekretaris Jenderal DPD Nasdem Muratara, juga melaporkan hilangnya suara Nasdem di TPS Desa Bingin Rupit.
Aksi demonstrasi ini sebagian besar berkaitan dengan persaingan ketat antar calon legislatif DPD Nasdem di Muratara.