Jokowi Hadiri Kongres PGRI, Beri Pesan Penting untuk Sekolah, Catat!

Sabtu 02 Mar 2024 - 17:46 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Presiden Joko Widodo turut menghadiri Kongres ke-23 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dengan tema yang menggema, "Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas".

Dalam momentum penting ini, Presiden Jokowi tidak hanya berbicara tentang peran guru dalam merajut masa depan emas bangsa.

Tetapi juga menggarisbawahi isu yang tengah meresahkan: perundungan atau bullying di lingkungan sekolah.

Di hadapan para peserta kongres yang hadir di Jakarta, Presiden Jokowi dengan tegas menyuarakan pentingnya menjadikan sekolah sebagai "safe house" atau rumah aman bagi siswa untuk belajar dan berkembang tanpa rasa takut atau tertekan.

BACA JUGA:Kuota Berlimpah, Usulan Formasi Minim, Target Tuntas 1 Juta Guru Pesimis Tercapai

BACA JUGA:Guru Wajib Tahu! Kemendikbud Beri Pernyataan Terkait Kurikulum Nasional Gantikan Kurikulum Merdeka, Simak!

"Sekolah harus menjadi rumah yang aman bagi siswa-siswa kita untuk belajar, untuk bertanya, untuk berkreasi, untuk bermain, untuk bersosialisasi."

"Jangan sampai ada siswa yang takut, ketakutan di sekolah. Jangan sampai ada siswa yang tertekan di sekolah dan tidak betah di sekolah," ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyerukan kepada para guru dan tenaga pendidik untuk mengutamakan pencegahan dan melindungi hak-hak siswa.

Ia menekankan bahwa menutup-nutupi kasus bullying hanya akan merugikan siswa itu sendiri.

BACA JUGA:Oknum Guru SMP Tersangka Pencabulan, Ngaku Pacaran dengan Muridnya yang Dicabuli

BACA JUGA:Sering Dipinjam, Mobil Avanza BG 1355 KA Milik Guru SD Tiba-Tiba Hilang Depan Rumah

"Biasanya, kasus bullying ini ditutup-tutupi untuk melindungi nama baik sekolah. Saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki," tandasnya.

Tidak hanya fokus pada isu bullying, Presiden Jokowi juga menggarisbawahi pentingnya kualitas pendidikan dan lingkungan belajar yang kondusif dalam mencapai bonus demografi untuk kemajuan bangsa.

"Oleh sebab itu, pendidikan SDM, pembangunan SDM menjadi sangat penting, baik dari sisi fisik, baik dari sisi ilmu, maupun dari sisi karakter," tambahnya.

Sebagai penutup, Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih kepada PGRI atas peran aktifnya dalam meningkatkan profesionalisme guru.

BACA JUGA:Bertekad Pacu Kompetensi Guru, Di Semua Jenjang Pendidikan

BACA JUGA:Mayoritas Kekurangan Guru, Tahun Ini dari Sumsel Usulkan Ribuan Orang

Kolaborasi antara pemerintah dan PGRI diyakininya akan menghasilkan peningkatan kualitas pendidikan dan profesionalisme guru di Indonesia, yang pada akhirnya akan mendukung pembangunan sumber daya manusia di negara ini.

Kongres PGRI ke-23 ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi, serta para anggota PGRI dari berbagai daerah di Indonesia.

Kategori :