Hal-hal yang Wajib Diketahui Orang Tua Sebelum Memasukkan Anaknya ke Pesantren

Sabtu 02 Mar 2024 - 06:00 WIB
Reporter : Englia
Editor : Englia

SUMATERAESKPRES.ID-Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D., menekankan  orang tua wajib mendidik dan membekali  anak sebelum memutuskan untuk menyekolahkan mereka ke asrama, contohnya ke pondok pesantren.

“Yang paling penting adalah edukasi, bagaimana orang tua mendidik anak-anaknya. Juga kembali lagi pada tujuan menyekolahkan di pesantren itu apa?” ujar Novi melansir Antara.

Ia mengatakan, para orang tua juga  wajib membekali anak-anaknya dengan pendidikan dan akhlak yang baik.

Anak-anak sangat perlu dididik untuk memiliki empati dan sikap menghargai orang lain sehingga dapat menempatkan diri di lingkungan manapun.

Ketika menyekolahkan anak ke asrama atau pondok pesantren, orang tua perlu memahami bahwa interaksi secara langsung dengan anak akan berkurang. 

BACA JUGA:6 Pertimbangan Sebelum Memasukkan Anak ke Pesantren

BACA JUGA:Wajib Paham, Ini Beda Perundungan dan Candaan

Karenanya, meski tidak bisa bertemu langsung setiap saat, orang tua perlu membangun pola komunikasi yang terbuka dan intens untuk mengetahui keadaan anak serta memastikan berada dalam kondisi yang sehat fisik maupun mental.

Dia menilai tidak sedikit orang tua merasa kewalahan mendidik anak sehingga memasukkan anak ke asrama atau pondok pesantren dengan harapan sikap dan perilaku anaknya menjadi lebih baik.

“Biasanya dititipkan supaya bisa diperbaiki, tetapi, tidak disampaikan ke pihak pesantren. Kemudian pesantren apakah bisa menangani hal ini? Kalau tidak bisa, berarti harus dipertimbangkan lagi,” kata Novi.

Selain itu, orang tua umumnya berharap agar anaknya bisa mandiri di lingkungan pesantren. 

Tapi kenyataannya, di beberapa pesantren kelas menengah ke atas justru terdapat fasilitas-fasilitas lengkap yang menyebabkan anak tidak bisa mandiri.

BACA JUGA:Ingat, Perundungan Bisa Berakibat Buruk hingga Sampai Bunuh Diri

BACA JUGA:Bahasa, Cegah Perundungan dan Bully

“Kalau tujuan agama mungkin bisa tercapai, tetapi, harapan agar anaknya mandiri malah tidak tercapai,” kata Novi.

Kategori :