PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dituntut memberikan pelayanan yang baik, namun tetap juga menghasilkan keuntungan. Pj Gubernur Sumatera Selatan, Dr Drs H Agus Fatoni MSi GRCE menyampaikan pentingnya bimbingan teknis implementasi BLUD untuk update dan bertukar informasi.
"Kegiatan seperti ini penting agar pengelolaan BLUD paham aturan dan pelaksanaannya sehingga kinerjanya berjalan sesuai aturan," sampainya pada kegiatan Bimbingan Teknis Provinsi Sumsel Implementasi Fleksibilitas BLUD, Permasalahan yang Dihadapi dan Solusinya.
Dia juga membandingkan dengan pengolahan keuangan di pemerintahan daerah. “Pemda ada 3 jenis pengolahan keuangan, yaitu birokrasi, BLUD,dan BUMD. Dari 3 organisasi ini yang pure dari APBD ini birokrasi (OPD),” cetusnya.
Kemudian BLUD merupakan bagian dari OPD, tapi ada fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan. Dengan tujuan meningkatkan layanan, meningkatkan sarana prasarana, meningkatkan SDM bukan semata-mata mengejar untung.
BACA JUGA:Wujudkan Konstruksi Berkualitas, Sumsel Miliki BLUD Jakon Pertama di Indonesia
BACA JUGA:Pasien DBD Membludak,Meningkat Dua Kali Lipat
"BLUD dalam pelaksanaannya diharapkan menghasilkan keuntungan, tapi orientasinya bukan profit, namun pelayanan," ujarnya. Sedangkan BUMD lebih luas lagi pengolahan keuangannya, dengan tujuan meningkatkan pelayanan dan keuntungan sehingga meningkatkan PAD.
"Maka organisasi-organisasi ini dalam pelaksanaannya berbeda-beda. Secara umum organisasi dibedakan dengan orientasi kepada pelayanan dan keuntungan, sedangkan BLUD di tengah-tengahnya," jelasnya. Fatoni menyebut organisasi yang berorientasi pada pelayanan, yaitu OPD atau birokrasi.
Budaya kerja tentu berbeda, sebab biasanya komitmen swasta lebih tinggi dibanding organisasi perangkat daerah komitmen lebih rendah, terkesan lebih lambat, ini yang harus diperbaiki. "BLUD harus memadukan keduanya. Layanan dikedepankan, tetapi penganggaran bisa jalan dengan baik," bebernya.
Paling penting dalam organisasi yaitu SDM, baru ada uang di situ, sarana prasarananya, kalau SDM bagus maka organisasi bagus, begitu sebaliknya. "Persoalan SDM ini ada 3K, meliputi Kompetisi, Komitmen dan Kekompakan," tukasnya.
BACA JUGA:Libur Panjang, Objek Wisata Membludak, Pengelola Raup Keuntungan Besar
BACA JUGA:Permintaan SKHPN Membludak, Dua Kali Revisi Target
Kompetisi di birokrasi kurang, perlu dilakukan peningkatan kapasitas bisa bimtek, infus training dari organisasi sendiri, belajar dari media lain untuk meningkatkan kompetisi.
Komitmen rasa memiliki dan tanggung jawab serta rela berkorban. Kalaupun punya kompetisi tapi tidak punya komitmen juga akan merusak organisasi. "Kekompakan, koordinasi, kolaborasi," jelasnya. Dalam mengatasinya caranya melalui MK3I, yaitu mengubah mainset (pikiran positif) akan mempengaruhi cara kerja dan sehari-hari sehingga fokus dalam kerja.
Kompetisi diisi, komitmen ditingkatkan, kekompakan ditingkatkan. "Inovasi bisa menyelesaikan masalah yang sulit sehingga meningkatkan kinerja kita," katanya. Kepala Biro Perekonomian Setda Pemprov Sumsel, H Henky Putrawan SPt MSi MM mengatakan Bimtek BLUD ini untuk meningkatkan SDM di lingkungan BLUD Pemprov Sumsel. (tin/fad)