SUMATERAEKSPRES.ID - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Sumsel mendampingi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan peninjauan ke sejumlah agen dan pabrik beras di Palembang dan Ogan Ilir (OI). Dipimpin Kanit 1 Subdit I Tipid Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumsel, Kompol Hadi Sutriyanto SH.
"Tujuan sidak yang kita lakukan kali ini untuk monitoring dan mengecek stok dan harga beras dalam menyambut bulan suci Ramadan dan jelang Lebaran Idulfitri," ungkap Dirreskrimsus Polda Sumsel, Kombes Pol Bagus Suropratomo,SIK melalui Kasubdit I Tipid Indagsi, AKBP Hadi Saefudin SE MH.
Menurut AKBP Hadi, dari hasil pengecekan itu diketahui jika stok beras dalam kondisi aman dan tercukupi. Pengecekan dimulai dengan menyambangi CV LICM di Jalan Mayjen Yusuf Singadekane, Kertapati.
Diketahui jika CV LICM membeli beras dari petani di Banyuasin dan Belitang dengan harga Rp12.500 per kilogram, dan dijual ke pasaran dengan harga Rp13.700. Stok beras di gudang CV LICM saat in ada 250 ton. Dengan area distribusi beras Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Dilanjut pengecekan ke gudang beras PT Belitang Panen Raya (BPR) di Jalan Srijaya Negara Km 13, Kelurahan Karya Kecamatan Kertapati. Mereka mengambil gabah di petani Banyuasin dan Belitang OKUT seharga Rp6.300. Sedangkan beli beras di petani Rp12.000. Stok yang tersedia sebanyak 7.000 ton.
BACA JUGA:Panen Kopi Sedikit, Harga Sembako Ikut Melejit
BACA JUGA:Harga Cabai Kesetanan, PJ Wako Prabumulih Sebut Stok Sembako Aman, Harganya Tidak Aman
Sedangkan pengecekan ke PT Rusna Jaya di Desa Pegayut Kecamatan Pemulutan, OI, mereka mengambil gabah dari petani seharga Rp6.300 dengan jual kembali beras Rp13.600. Stok beras yang ada saat ini sebanyak 1.500 ton.
Terakhir, menyambangi gudang beras milik PT Buyung Putra Pangan (BPP) di Desa Pegayut Kecamatan Pemulutan, OI. Mereka beli gabah Rp6.300 dan beras petani Rp11.000 per kilogram. Stok beras premium dan medium saat ini sebanyak 20 ribu ton.
Kanit 1 Subdit I Tipid Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumsel, Kompol Hadi Sutriyanto SH menambahkan, pasokan beras di gudang dan pabrik yang sudah dicek mencukupi. Namun memang sempat terjadi kenaikan karena gabah kosong sehingga distributor kesulitan produksi beras. “Tapi Maret nanti semua akan lancar dan tidak ada kendala,” papar dia.
Hal tersebut karena daerah penghasil beras akan mulai melakukan panen raya. Pabrik siap melakukan penyerapan gabah dan beras masyarakat. “Kalau sudah panen raya maka stok beras akan terjaga,” papar dia.
BACA JUGA:1.600 Paket Sembako Ludes, Pasar Murah Jadi Serbu Warga
Kompol Hadi menambahkan, pihaknya akan terus memantau stok dan harga bahan pokok penting seperti telur, gula, bawang merah, cabai, gas 3 kilogram, ayam, daging, beras hingga minyak sayur. “Komoditi ini terus kami pantau, cegah terjadinya peningkatan harga, juga aksi penimbunan oleh oknum tertentu yang mencari keuntungan,”
Untuk gula, saat ini stoknya aman. Namun diakuinya pembelian dilakukan pembatasan. Hal tersebut dilakukan guna menjaga stok. “Kami imbau masyarakat agar membeli barang sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan karena stok masih tersedia cukup,” pungkas dia. (kms/yun/)