PALEMBANG – Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Dr Drs H Agus Fatoni MSi mengapresiasi kemauan para kepala desa (Kades) Musi Banyuasin (Muba) yang ingin terus belajar dan maju. Penegasan itu dia sampaikan saat membuka pelatihan teknik insfratruktur desa di Hotel Beston Palembang, tadi malam.
Bimtek itu mengangkat tema Pelatihan Peningkatan Kualitas SDM Desa Dalam Mendukung Pelaksanaan Pembangunan Desa Guna Mewujudkan Kemandirian Desa di Kabupaten Muba. Pesertanya para kades, Sekdes/Kaur Perencanaan Desa dan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa – Teknis (KPMD-T).
“Kalau mau maju, para kades harus mau terus belajar dan menimba ilmu. Silakan amati, tiru dan modifikasi (ATM) yang baik, sehingga membawa manfaat bagi desa masing-masing,” ujarnya.
Menurutnya, pelatihan ini sejalan dengan Gerakan Bedah Rumah Secara Serentak se-Sumatera Selatan (GBRSS), Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumatera Selatan (GPSSS) yang belum lama ini di-launching.
Sebelumnya, Fatoni telah pula melaunching Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumsel (GPISS), Gerakan Pasar Murah Serentak se-Sumsel (GPMSS), Gerakan Penanganan Stunting se-Sumsel (GPStSS), GSMP Goes to School dan GSMP Goes to Office.
BACA JUGA:Jelang Pemilu, 2.178 Satlinmas se-OKU Timur Ikuti Bimtek
BACA JUGA:Lakukan Bimtek, Gelar Simulasi Pemungutan Suara
“Ini para kades dan jajaran harapannya bisa bersinergi dan mendukung penuh,” kata Fatoni. Seperti pengentasan stunting, para kades menurutnya tahu betul berapa jumlah anak stunting di desa masing-masing. Begitu juga dengan kemiskinan ekstrem. Lalu rumah warganya yang layak untuk dibedah.
Tinggal lagi, untuk kebutuhan dana, bisa saling bantu. Misalnya untuk bangun infrastruktur. “Kalau dana desa tidak cukup lapor ke kecamatan, tidak cukup lapor ke kabupaten. Tidak cukup lapor ke provinsi hingga pusat,” jelasnya.
Masih kaitan dengan infrastruktur, saat ini sedang digalakkan GBRSS. “Silakan data berapa rumah yang diusulkan akan dibedah. Nanti pembiayaannya bisa dari APBD, CSR, Baznas dan lain-lain. Sudah ada 8.000 lebih rumah yang terdata untuk dibedah. Kalau desa bisa bantu, gerakan ini akan luas biasa dampaknya,” tutur Pj Gubernur.
Kemudian dalam upaya mengentaskan stunting, Fatoni minta para kades mengawasi betul para bayi yang stunting dapatkan makanan tambahan secara kontinu selama enam bulan. “Pakai pola orang tua asuh, bisa pakai dana desa dulu. Kalau ini berjalan, maka stunting di Muba tuntas dalam enam bulan,” imbuhnya.
Kata Fatoni, desa juga bisa berperan aktif dalam membantu menekan inflasi. Mengadakan pasar murah dengan menggandeng berbagai pihak terkait. Kemudian, memasifkan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang mampu menekan pengeluaran rumah tangga dengan memanfaatkan pekarangan sekitar.
BACA JUGA:BALITBANGDA PROVINSI SUMSEL GELAR BIMTEK GUNA OPTIMALKAN ONE DAY ONE INNOVATION
BACA JUGA:246 Desa di Kabupaten Muara Enim Ikuti Bimtek