SUMATERAEKSPRES.ID - Empat kursi DPD RI dari Sumsel salah satunya bakal kembali diisi Jialyka Maharani SIKom. Dia calon incumbent. Perolehan suaranya sementara hingga Senin (26/2) pukul 14.01 WIB mencapai 322.461 suara (11,84 persen). Menempati posisi kedua terbanyak dari 21 caleg yang maju lewat jalur ini.
Jialyka menjadi satu dari empat srikandi Sumsel yang dari perolehan suara sementara berpeluang besar kembali ke Senayan. Dia merupakan putri mantan Bupati Ogan Ilir, Panji Ilyas Alam dan anggota DPRD Sumsel Hj Meli Mustika SE MM.
Dengan suara masuk kemarin sudah 76,13 persen menurut real count KPU RI, suara Jialyka pada peringkat kedua terbanyak. Di bawah perolehan suara anak Gubernur Sumsel periode 2018-2023, H Herman Deru, yaitu Ratu Tenny Leriva SKed, yang berhasil mengumpulkan 560.735 suara (20,59 persen).
Namun, Jialyka berhasil mengungguli dua incumbent lain yang juga masuk empat besar yakni Amaliah Sobli dan Eva Susanti. Untuk itu, Jialyka menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada semua lapisan masyarakat yang telah mendukung dan memilihnya dalam kontestasi Pemilu 2024 ini.
"Dengan segenap kerendahan hati, saya ingin menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya," kata istri dari Iptu Fahat Bafadal ini. Tak lupa, dia juga memberikan apresiasi kepada para tim dan relawan serta semua pihak yang turut terlibat dalam mengawal perjuangannya untuk kembali ke Senayan.
BACA JUGA:Suara 3 Caleg Senayan Lampaui 100 Ribu, Amro, Samantha, AW Noviadi
Jialyka menyadari bahwa tanpa dukungan mereka, perjuangannya akan menjadi lebih berat. Dalam harapannya, ia berujar, "Karena tanpa mereka, perjuangan saya sangatlah berat. Semoga perjuangan ini bernilai ibadah dan menjadi langkah nyata untuk mewujudkan percepatan pembangunan di daerah," tuturnya.
Meskipun menempati posisi kedua dalam perolehan suara, Jialyka tetap menjaga konsistensinya. Dalam pandangannya, jika nantinya hasil ini dilegitimasi oleh KPU RI, maka dia akan kembali menjadi anggota DPD RI untuk kali kedua.
“Untuk itu, sampai saat ini, kami masih fokus dan konsentrasi mengawal perjuangan hingga akhir," papar perempuan kelahiran, Palembang, 20 September 1997 ini.
Saat ini, Jialyka masuk di Komite I DPD RI. Berbagai isu terkait Sumsel jadi perjuangannya di tingkat pusat. Mulai dari upaya pemekaran kawasan Pantai Timur OKI menjadi daerah otonomi baru (DOB).
Lalu, tentang pendamping desa sebagai ujung tombak Kementerian Desa PDTT dalam memastikan output dan dampak program Kemendes PDTT di desa berjalan dengan baik.
Juga memperjuangkan nasib para tenaga honorer yang akan dihapus pemerintah pusat. Dia minta MenPANRB memikirkan matang-matang keputusan penghapusan itu. "Pikirkan dampaknya, jangan gegabah hapus tenaga honorer," ujar Jialyka.
Sebab, jika MenPAN RB salah ambil langkah, ada puluhan ribu orang yang nasibnya dipertaruhkan.
BACA JUGA:Pelapor Dugaan Money Politic Oknum Caleg Gerindra Dimintai Klarifikasi Gakkumdu, Ini Hasilnya