PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Keresahan melanda warga di lingkungan RT.19 Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang.
Sejak tiga hari lalu, sebuah buaya muncul di pinggir Sungai Musi, tepat di bawah sebuah tongkang yang telah tidak terpakai selama sekitar 15 tahun, milik salah satu perusahaan BUMN.
Agus Wahyudi, Ketua RT setempat, mengungkapkan bahwa keberadaan tongkang tersebut telah menciptakan masalah serius bagi lingkungan sekitar.
Selain menjadi sarang bagi buaya dan binatang buas lainnya, tongkang tersebut juga menyebabkan aliran sampah dari hulu sungai tersendat dan menumpuk di sekitar area permukiman warga.
BACA JUGA:Catat Sejarah, RSMH Palembang Lakukan Transplantasi Ginjal ke-6, Ini Pasien dan Pendonornya!
BACA JUGA:Diterjang Ombak Perahu Sampan di Banyuasin Terbalik, Satu Meninggal Satu Hilang
Warga pun enggan membersihkan sampah tersebut, mengingat kehadiran buaya yang muncul tiga hari yang lalu.
"Mengapa tongkang itu dibiarkan tidak digunakan selama 15 tahun di dermaga tersebut? Tongkang itulah yang menyebabkan area kami menjadi semak belukar dan menimbulkan ancaman dari binatang-binatang seperti ular sawo dan lainnya,"ujarnya, Senin, 26 Februari 2024.
"Kami berharap agar perusahaan pemilik tongkang atau pihak pemerintah dapat segera menindaklanjuti dan memindahkan tongkang tersebut," ungkap Agus.
Syarifuddin, seorang warga setempat, juga berharap agar pihak perusahaan bertanggung jawab untuk menindaklanjuti laporan tersebut.
BACA JUGA:PKS OKU Timur Tuntut Keadilan, Gugat Hasil Pleno PPK Martapura ke Bawaslu, Ini Penyebabnya!
BACA JUGA:KPU dan PKB Beradu Pendapat: Apakah PSL di Kemang Agung Sesuai Aturan?
"Kami sudah melaporkan masalah ini ke pihak perusahaan, namun tidak ada perubahan selama 15 tahun terakhir," katanya.
Banyak kegiatan warga yang terganggu akibat kondisi tempat mereka yang kini dipenuhi semak belukar dan eceng gondok.
"Dulu, tempat ini sering digunakan warga untuk mandi, mencuci, dan bermain anak-anak. Namun sekarang tidak lagi, karena selain terdapat banyak eceng gondok dan semak belukar, juga banyak binatang berbahaya di sekitarnya,"ungkapnya.