PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID - Beruntusan dan milia adalah dua kondisi kulit yang seringkali disalahartikan, meskipun keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya serta cara mengobatinya.
Perbedaan antara Beruntusan dan Milia:
1. Beruntusan (Whiteheads):
BACA JUGA:Saran Perawatan Muka Untuk Wajah Bopeng.
BACA JUGA:Bakal Banyak Wajah Baru
- Penyebab: Beruntusan disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat oleh sebum (minyak kulit) dan sel kulit mati.
- Penampilan: Biasanya muncul sebagai bintik putih kecil di permukaan kulit, terutama di area wajah seperti dahi, hidung, dan dagu.
- Perawatan: Pengobatan beruntusan sering melibatkan pembersih wajah yang mengandung bahan-bahan seperti asam salisilat untuk membantu membersihkan pori-pori dan mengurangi produksi minyak berlebihan.
2. Milia:
BACA JUGA:Hasil Sementara Caleg DPRD OKI Didominasi Wajah Baru, Ini Daftarnya
BACA JUGA:Ini Dia Manfaat Sabun Buah Lerak, Cocok untuk Perawatan Kulit
- Penyebab: Milia terjadi ketika kelenjar minyak (sebaceous glands) tersumbat oleh sel kulit mati atau keratin, sehingga membentuk benjolan kecil yang keras di bawah permukaan kulit.
- Penampilan: Milia biasanya muncul sebagai benjolan putih kecil yang terasa keras di bawah kulit, terutama di area wajah seperti kelopak mata, pipi, dan dahi.
- Perawatan: Pengobatan milia sering melibatkan eksfoliasi lembut dengan menggunakan produk yang mengandung asam alfa hidroksi (AHA) atau asam beta hidroksi (BHA) untuk membantu menghilangkan sel kulit mati dan membuka pori-pori yang tersumbat.
Cara Mengobati Beruntusan dan Milia:
BACA JUGA:Tips Perawatan Rambut Akibat Paparan Polusi Jalanan untuk Perlindungan Optimal
BACA JUGA:Lebih Besar Perawatan daripada Perbaikan: 7 Mobil 9 Motor Milik Pemkot Prabumulih Bakal Dilelang
1. Perawatan Rumahan:
- Cuci Wajah secara Teratur: Membersihkan wajah dua kali sehari dengan pembersih wajah yang lembut dan tidak mengiritasi dapat membantu mengurangi penumpukan minyak dan sel kulit mati.
- Eksfoliasi: Gunakan produk eksfoliasi yang mengandung asam salisilat atau AHA/BHA untuk membantu membersihkan pori-pori dan menghilangkan sel kulit mati.
- Hindari Produk Berminyak: Gunakan produk perawatan kulit yang non-komedogenik (tidak menyumbat pori-pori) dan bebas minyak untuk mencegah penumpukan minyak berlebihan.
BACA JUGA:Ini Urutan Perawatan Rambut yang Simpel dan Bisa Dilakukan di Rumah
2. Perawatan Medis:
- Pengeluaran Manual: Untuk milia yang sulit dihilangkan, dokter kulit dapat menggunakan alat steril untuk mengeluarkan benjolan tersebut secara hati-hati.
- Peeling Kimia: Perawatan peeling kimia dilakukan oleh dokter kulit untuk mengangkat lapisan atas kulit yang mengandung sel kulit mati, membuka pori-pori, dan membantu mengurangi penumpukan milia.
- Terapi Laser: Laser dapat digunakan untuk mengobati milia dengan menghancurkan benjolan dan merangsang produksi kolagen untuk regenerasi kulit yang sehat.
3. Hindari Perilaku yang Memperparah Kondisi:
BACA JUGA:5 Rahasia Sukses Memelihara Iguana untuk Pemula, Ternyata Ada Perawatan Khusus Loh!
BACA JUGA:Perawatan Gigi dari Anak-Anak Sampai Sepuh
- Jangan Memencet atau Meremas: Memencet atau meremas beruntusan atau milia dapat menyebabkan peradangan, infeksi, atau bahkan bekas luka.
- Gunakan Perlindungan Matahari: Paparan sinar UV dapat memperburuk kondisi kulit, oleh karena itu gunakan tabir surya dengan SPF yang tinggi setiap kali beraktivitas di luar ruangan.
Jadi, meskipun beruntusan dan milia seringkali disalahartikan, keduanya memiliki penyebab, penampilan, dan perawatan yang berbeda.
Pengobatan yang tepat untuk masing-masing kondisi tergantung pada faktor seperti tingkat keparahan dan preferensi individu.
Jika Anda memiliki masalah kulit yang persisten atau membutuhkan saran lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli kecantikan untuk perawatan yang sesuai. (rf)