Banyak pemimpin negara sebelumnya sudah mengajukan diri dan mengundang Swift untuk datang membawa The Eras Tour karena imbas Swiftonomics ini, tapi ada juga pemerintah yang memberikan insentif khusus demi bisa didatangi Taylor seperti Singapura.
Selain itu, Swift juga bakal merilis album baru pada April 2024, The Torture Poets Department, yang diprediksi bakal dilanjutkan dengan tur album tersebut pada 2025.
BACA JUGA:Taylor Swift Donasi 100 Ribu Dolar AS untuk Korban Penembakan Parade Kemenangan Kansas City Chiefs
BACA JUGA:Rilis Hari Ini, This Is Me...Now Bakal Jadi Album Terakhir J.Lo?
"Kami yakin memulai insentif itu dengan pendanaan pariwisata Indonesia, yang semoga dengan pendanaan ini kami bisa menawarkan acara-acara bagus untuk datang di tahun-tahun berikutnya," kata Sandiaga.
"Bukan cuma musik, tapi juga acara olahraga, kami perlu memberikan budaya acara yang baik dalam acara yang digelar di Indonesia," lanjutnya.
Sandiaga menyebut "budaya acara yang baik" itu demi bisa menarik turis yang baik pula untuk datang berkunjung ke Indonesia, menetap lebih lama, dan bisa berdampak pada ekonomi lokal.
Ia juga optimis dengan sejumlah transformasi pariwisata yang mereka lakukan, seperti green tourism yang fokus pada kualitas dan keberlanjutan.(lia)