MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Herman, penerima manfaat Program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), di Kecamatan karang Jaya, Kabupaten Muratara, mampu mendulang jutaan rupiah dari budidaya ikan lele.
Bermodalkan kolam terpal mini berukuran 2x4 meter, dalam satu bulan warga mampu menghasilkan sekitar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta.
Herman mengaku, awalnya dia mendapat bantuan GSMP berupa bibit ikan lele dalam gentong. ‘’Saya tak paham sama sekali mengenai teknis budidaya lele,’’ ujarnya.
BACA JUGA:Tanam di Kebun, Miliki Banyak Manfaat, Ini yang Dilakukan Dinas Pertanian OKU dalam Mendukung GSMP
BACA JUGA:Ini yang Dilakukan UPTD Kenten dalam Mendukung Program GSMP
Karena sudah mendapat bantuan, mau tidak mau, dia harus mempelajari seluk beluk budidaya lele. “Sekarang aku biso panen per 30 hari dari kolam terpal, hasilnyo bagus apo lagi sekarang hargo ikan lele di pasaran tinggi,” katanya.
Menurutnya, metode yang dia gunakan cukup berbeda dengan praktisi budidaya lele lainnya, yang mesti menunggu 3-4 bulan baru bisa panen.
Ikan lele merupakan salah satu ikan predator yang sangat cepat dibudidayakan, asalkan pemberian pakan maksimal.
‘’Kuncinyo cuma pakan itulah, kalau normal ikan dikasih pakan pagi-sore, kalu aku kasih pakan itu 5-6 kali/hari supayo cepat besak,” timpalnya.
BACA JUGA:Manfaatkan Hasil Panen untuk Konsumsi Keluarga, Budidaya Ikan Lele
BACA JUGA:Daun Pepaya Diyakini Lele Jadi Kuat, Kurangi Biaya Pakan
Dalam tempo 29-30 hari, Heman mengaku bisa langsung memanen ikan lele peliharaannya dengan ukuran 6-8 ekor per kilogramnya. Herman mengaku cukup beruntung mendapat bantuan dari program GSMP.
‘’Karena saat ini saya mampu menghasilkan sekitar Rp1,5-2 juta/bulan dari satu kolam terpal yang tidak terlalu besar,’’ ujarnya.
Awalnya dia hanya memiliki sekitar 200 ekor bibit ikan lele yang dipelihara di dalam tong plastik. Namun dengan kolam terpal 2 x4 meter, dia bisa mengisi hingga 1.000 bibit ikan Lele.
‘’Idak seluruh bibit awal lele itu hidup pasti ado yang matinya, dari 1.000 mungkin cuma 800 bibit yang hidup. Kalu itungan rugi satu kolam terpal biso panen sepikul, tinggal dikali hargo Rp20 ribu/kg. Sebulan hasil aku Rp2 juta,” timpalnya.