“Nah kekecewaan-kekecewaan ini yang bisa berujung kepada sesuatu yang tidak kondusif nantinya. Harusnya selesaikan dulu jangan sampai ada pihak-pihak yang tidak bisa menerima hasil pemilu ini sehingga pemilu ini yang kita biayai begitu besar ini menjadi tidak legitimate,” tegasnya.
BACA JUGA:Daftar Caleg Potensi Raih Kursi di Dapil 3 DPRD OKU Timur, Gerindra Juara Disusul Nasdem
BACA JUGA:Banyak Wajah Baru, Prediksi Caleg Terpilih DPRD Sumsel Dapil Sumsel-1
Lanjut Piter mengatakan, jika para elit partai, capres-cawapres serta para pendukungnya masih bersikeras tidak mau menerima kekalahan maka kondisi politik dan ekonomi menjadi tidak kondusif.
“Tetapi yang lebih terpengaruh adalah aktivitas ekonomi kalau asumsinya memang semua pihak menerima hasil pemilu ini tidak terjadi kegaduhan terkait dengan penerimaan hasil pemilu, tetapi kalau melihat perkembangan ini kan kita belum tahu sejauh mana nanti semua pihak di dalam pemilu ini bisa menerima hasil pemilu tersebut,” bebernya.
Lebih lanjut Piter menjelaskan, sikap kurang dewasa yang ditunjukkan oleh para kandidat dan pendukungnya terhadap pemilu membuat para investor masih menunggu untuk melakukan aktivitas bisnisnya, sehingga roda ekonomi diperkirakan masih lambat untuk berputar.
“Investor atau para pelaku usaha masih akan wait and see, kalau seandainya temuan-temuan terkait dengan pelanggaran pemilu ini semakin banyak dan kemudian menyebabkan terjadi gugatan-gugatan yang berkepanjangan atau bahkan memunculkan kondisi yang tidak kondusif seperti demo-demo penolakan hasil pemilu mungkin bisa terjadi,” urainya.
BACA JUGA:Ungguli Petahana dengan Selisih Mencolok, Kartika Sandra Desi Fokus Jaga Suara Gerindra
BACA JUGA:Inilah 11 Nama Kandidat yang Memperoleh Suara Terbanyak Caleg DPRD Sumsel, Banyak Orang Baru
“Dan kalau itu benar-benar terjadi maka kondisi wait and see itu akan berkelanjutan karena pemilunya belum selesai, walaupun sudah ada hasil quick count tetapi pemilunya belum selesai,” tukas Piter.