Namun, perjalanan Talang Akar tidak selalu mulus. Berbagai perubahan terjadi, termasuk perubahan bidang usaha dari eksplorasi hingga produksi saja.
Talang Akar terus menghadapi berbagai tantangan, termasuk masalah infrastruktur yang sering kali terabaikan. Meskipun menjadi pusat produksi minyak yang bersejarah, infrastruktur dan mobilitas di daerah itu seringkali kurang memadai.
Namun, di balik semua itu, Talang Akar tidak pernah kehilangan kebesarannya sepenuhnya. Stasiun pengumpul minyak yang masih beroperasi hingga saat ini menjadi saksi bisu masa kejayaannya yang telah berlalu.
Meskipun banyak sumur minyak telah dimatikan, namun jejak sejarahnya tetap terpatri.
Saat ini, Talang Akar terus berkembang di bawah naungan kabupaten PALI. Meskipun mungkin tidak lagi terlihat di peta dunia, namun keberadaannya tetap hidup di hati masyarakat Sumatera Selatan.