Tidak hanya menjadi simbol keindahan alam, bunga sakura juga menjadi inspirasi bagi seni dan sastra Jepang.
Lukisan, puisi, lagu, dan cerita-cerita klasik seperti The Tale of Genji menggambarkan keelokan bunga sakura.
Tradisi hanami, yang berarti menikmati pemandangan bunga sakura sambil piknik, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan Jepang sejak zaman Nara.
Namun, dalam sejarah modern Jepang, bunga sakura juga diadopsi sebagai simbol nasionalisme dan semangat militerisme, terutama selama Perang Dunia II.
Bunga sakura menjadi alat propaganda untuk meningkatkan semangat perang dan kebanggaan nasional.
Jiwa samurai, dengan kode moral bushido yang ketat, diinterpretasikan melalui keberanian dan semangat perjuangan yang diwakili oleh bunga sakura.
Tidak hanya itu, bunga sakura juga menjadi ikon bagi pilot kamikaze, yang mengadopsi bunga ini sebagai simbol dari pengorbanan dan keberanian ekstrem.
Pesan terakhir yang terkenal di Peleliu, "Sakura, Sakura", menjadi simbol perjuangan yang gigih dalam mempertahankan kehormatan dan kebanggaan bangsa.
Dengan segala keindahannya, bunga sakura tetap menjadi simbol yang merangkum sejarah, budaya, dan semangat kebangsaan Jepang yang tak tergoyahkan.
Sebuah simbol yang memancarkan keindahan, keberanian, dan kebanggaan bangsa Jepang kepada dunia.