SUMATERAEKSPRES.ID - Islam sangat peduli dengan aspek kebersihan dan kesehatan, untuk melindungi makanan dan minuman, seorang muslim diperintahkan untuk selalu menutup bejana tempat makanan dan minuman diletakkan.
Adapun perintah menutup bejana tersebut terdapat pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang artinya :
Tutuplah bejana, ikatlah kantung air, kuncilah pintu, dan padamkanlah lampu. Sesungguhnya setan tidak bisa membuka kantung air, tidak bisa membuka pintu, dan tidak pula bisa membuka bejana. Jika salah seorang dari kalian tidak mendapatkan (penutup) kecuali hanya dengan membentangkan sebatang ranting pohon kemudian ia menyebut nama Allah, hendaklah ia lakukan itu”.
Nah dari hadis diatas kita dianjurkan Rasulullah untuk menutup bejana, serta mengikat kantung air, bahkan sangkin pentingnya hal tersebut, Rasulullah SAW sampai memerintahkan untuk cukup membentangkan ranting diatas bejana dengan menyebut nama Allah SWT
BACA JUGA:Kisah Abu Bakar As Siddiq, Sahabat Setia dan Khalifah Pertama Umat Islam
Dalam riwayat yang lain juga Rasulullah SAW menjelaskan kenapa kita harus menutup bejana terutama lada waktu sore dan malam hari, yakni untuk menjaga kesehatan serta langkah-langkah preventif untuk mencegah dari terkena wabah penyakit
Rasulullah SAW bersabda:
“Tutuplah bejana, ikatlah kantung air. Sesungguhnya dalam satu tahun terdapat satu malam yang turun pada malam itu wabah penyakit. Tidaklah wabah itu melewati bejana yang tidak ditutup atau wadah air yang tidak diikat, melainkan wabah itu akan turun padanya”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari banyaknya hikmah dan manfaat yang bisa kita petik dengan melakukan Sunah tersebut, tentu bukan aspek kesehatan jasmani saja yang kita dapatkan, tapi anjuran ini juga mengandung aspek spiritual yaitu agar terhindar dari pengaruh buruk yang dibawa oleh setan.
BACA JUGA:Makanan Jatuh, Bolehkah Dimakan? Ini yang Diajarkan Rasulullah
BACA JUGA:Mengapa Allah Menyukai Bersin dan Membenci Menguap? Ini Penjelasan dari Hadis Rasulullah
Dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan sebagai rasa cinta kepada Rasulullah SAW dengan tidak menyelisihi Sunah-Sunahnya. Wallahua’lam bisshowab.