Harga Beras Tembus Rp16 ribu, Berharap Bisa Turun Pasca Pemilu

Rabu 14 Feb 2024 - 18:17 WIB
Reporter : Kholid
Editor : Widi Sumeks

OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID - Warga Martapura, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan berharap usai Pemilu 2024 harga beras turun. 

"Iya harapannya setelah pesta Pemilu 2024 ini selesai, harga beras bisa turun. Begitu juga dengan sembako lainnya bisa turun," kata Nana, warga Martapura, Rabu (14/2). 

Karena menurutnya saat ini harga sembako, terutama beras sedang tinggi. Bahkan harga beras mencapai Rp 16.000 per kilogram.  "Kan kasian masyarakat ini, ekonomi sulit, harga kebutuhan semua mahal. Semoga setelah pemilu, siapapun presidennya bisa membawa perubahan, terutama harga sembako bisa turun," katanya lagi.

Pantauan di di Pasar Inpres Martapura, harga beras kembali mengalami kenaikan. Saat ini harga beras Rp 16.000. Dimana harga beras naik dari harga sebelumnya Rp 14.000 per kilogram.

 

Salah satu pedagang beras di Pasar Inpres Martapura, Ema mengutarakan untuk beras Selancar atau premium satu kilogramnya Rp 16.000. Ini juga ada kemasan dari 5 kilogram, 10 kilogram dan 20 kilogram.

Sedangkan untuk beras lokal satu kilogramnya Rp 15.000 namun tidak ada stoknya. "Kenaikan harga beras ini sudah mulai sejak satu bulan yang lalu. Sehingga saya tidak menyetok beras banyak karena tidak banyak lagi stok beras yang ada," katanya saat ditemui di Pasar Inpres Martapura, Rabu 14 Februari 2024.

Lanjut kata dia, biasanya sebelum harga beras naik ia ada stok sampai 500 kilogram. Namun saat ini hanya stok 100 kg berkurangnya stok ini karena stok beras petani berkurang karena memang belum panen. 

"Untuk stok beras saya tidak ada banyak, ya karena suplai dari petani berkurang. Sedangkan untuk pembeli masih normal namun para pembeli terkejut dengan harga yang cukup tinggi," jelasnya. 

 

Sementara, Yeni pemilik warung kelontong di Kelurahan Dusun Martapura mengatakan, untuk saat ia menjual beras satu kilogramnya di harga Rp 17.000. "Ya saya menjual dengan harga Rp 17.000 per kilogram karena saya membeli dengan harga Rp 16.000 per kilogram," katanya.

Lanjut kata dia, biasanya saat harga beras standar ia menyetok beras sebanyak 50 kilogram. Namun karena harga beras yang naik ini 

Senada disampaikan, Candra pemilik warung di Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Martapura membenarkan harga beras naik, bahwa ia tidak lagi menyetok beras karena harga sudah mahal.

"Kami tidak sanggup nyetok beras banyak-banyak karena harga sudah mahal. Ini stok beras yang tersisa. Jadi mending jual jajanan anak-anak dan sembako lain yang harganya tidak naik. Yang penting modal warung mutar," ujarnya.

Terpisah, Ratno salah satu petani di Desa Sukamulya, Kecamatan Semendawai Suku III saat dihubungi melalui handphone menyampaikan, ia mengaku senang dengan naiknya harga beras ini.

Kategori :