PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari mendatang.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel telah memulai distribusi logistik dari Panitia Penyelenggara Kecamatan menuju Panitia Pemungutan Suara (PPS) hingga mencapai Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Ketua KPU Sumsel, Andika, mengungkapkan hal tersebut seusai rapat persiapan Pemilu di kantor Gubernur Sumsel
"Hari ini logistik sudah kita distribusikan surat suara di Kantor Kecamatan dan saat ini tengah proses menuju Kelurahan dan Desa," katanya.
BACA JUGA:KPU OKU Timur Musnahkan 5.085 Surat Suara Pemilu 2024, Berikut Rinciannya
BACA JUGA:Waspada! Ini Dia 3 Aplikasi Berbahaya yang Mengincar Pengguna Handphone di Tengah Pemilu 2024
Andika menambahkan bahwa logistik pemilu yang telah berada di kantor Kelurahan dan Desa langsung didistribusikan menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Mulai sore nanti, logistik akan didistribusikan menuju TPS. Target kita adalah malam ini semua logistik sudah berada di semua TPS," jelasnya.
Dalam konteks persiapan jelang H-1 pemilu, Andika memastikan bahwa semua logistik sudah berada di TPS tanpa adanya penundaan pemilu di Sumsel.
Meskipun beberapa daerah di Sumsel masih rawan terhadap bencana seperti banjir dan air pasang.
BACA JUGA:Jangan Kaget, Usaha Ini Bisa Raup Omzet Jutaan Rupiah Hanya dalam Satu Hari Saat Pemilu
BACA JUGA:Mendagri Tekankan Pentingnya Pengendalian Inflasi dan Stabilitas Harga Jelang Pemilu
"Tidak ada penundaan pemilu, kita pastikan semuanya berjalan lancar. TPS dibuka pukul 07.00 dan ditutup pukul 13.00, di luar waktu tersebut masyarakat tidak bisa lagi memberikan suaranya," tegasnya.
Andika juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana selama proses pemungutan suara, terutama di daerah yang dinilai berpotensi rawan bencana.
"Kami menggunakan dua pendekatan dalam mitigasi tersebut, pertama adalah laporan dari BMKG, dan kedua adalah penilaian dari tim di lapangan."
"Kami melakukan langkah pencegahan dengan memindahkan lokasi TPS yang berpotensi terkena banjir ke tempat yang lebih tinggi. Tim di lapangan lebih memahami dimana lokasi TPS yang aman," ungkapnya.
Meskipun diakui bahwa beberapa TPS berpotensi terhambat, seperti TPS di Kabupaten Musi Rawas karena banjir, Kabupaten Muara Enim, Empat Lawang, Lahat, dan Kota Pagaralam dengan potensi tanah longsor, serta Kabupaten Ogan Ilir dan OKI dengan potensi air pasang.
"Kami tidak menghitung jumlahnya, tetapi kami telah melakukan mitigasi untuk semuanya."
"Kami juga meminta partisipasi warga dan tim KPPS di sana yang mengetahui struktur daerah tersebut untuk membantu mitigasi, sehingga jika terjadi banjir secara tiba-tiba, TPS tersebut tidak terkena dampaknya," pungkasnya. (yun)