Terasa sesak, setiap hari harus memakai masker. Terdengar suara sirine mobil ambulans dan jenazah di mana-mana, dari pagi hingga malam.
Namun masa-masa itu dijalani dengan baik, berkat keikhlasan dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Setahun kemudian, Ratno Kuncoro kembali ke Baintelkam Mabes Polri. Hingga akhirnya 7 Desember 2023, Kombes Pol Ratno Kuncoro SIK MSi dilantik Kapolri Jenderal Pol Drs Listyo Sigit Prabowo sebagai Direktur Ekonomi Baintelkam Polri, di Rupatama Mabes Polri.
BACA JUGA:Direktorat Intelkam Polda Sumsel Gagalkan Penyelundupan 10 Ton BBM Ilegal Asal Muba
BACA JUGA:Layani SKCK Sampai ke Desa, Satintelkam Polsres OKU Timur Raih Penghargaan dari Kapolda
Untuk diketahui, Ratno telah mengikuti Sespimti Dikreg ke-29 Tahun 2020. Dengan promosi jabatan sebagai Direktur Ekonomi Baintelkam Polri, otomatis Ratno Kuncoro ‘pecah’ bintang.
Rangking 2 Akpol 1994 itu kini pangkatnya menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol. "Saat dilantik Pak Kapolri sebagai Direktur Ekonomi Baintelkam Polri itu, jujur saya tak kuasa membendung air mata,” kenang Ratno.
Amanah dan tugas dari negara itu harus dijalankannya sebaik mungkin. ‘Karena ini berkaitan erat dengan kehidupan perekonomian masyarakat Indonesia," tutur Ratno.
Sebab, sebagaimana pidato visi Indonesia dari Presiden Joko Widodo, sekarang ini bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan global yang sangat dinamis.
Fenomena global dengan ciri-cirinya penuh perubahan, penuh kecepatan, penuh resiko, kompleksitas dengan sejumlah kejutan. Tidak ada lagi pola pikir lama, tidak ada lagi kerja linier.
“Artinya, kita tidak bisa bekerja seperti biasa-biasa saja lagi. Harus mampu imbangi dan bersaing dengan perubahan global yang terjadi,” ucap Ratno.
Terkait tugasnya kini sebagai Direktur Ekonomi Baintelkam Polri, Ratno menegaskan beruntung perekonomian Indonesia tetap kuat dan stabil, di tengah kondisi ketidakpastian dan perlambatan perekonomian global.
Dari berbagai negara yang sudah merilis pertumbuhan ekonomi kuartal 3 Tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,94 persen (YoY). “Bahkan di atas Cina, Amerika Serikat, Jerman, dan lainnya. Indonesia hanya di bawah Uzbekistan dan Vietnam,” papar Ratno.
Begitupun tingkat inflasi Oktober 2023 itu, Indonesia juga relatif lebih rendah dari negara-negara lain. “Indonesia inflasinya 2,56 persen (YoY). Negara-negara seperti Vietnam, Jerman, Korea Selatan, malah Inflasinya lebih tinggi dari Indonesia,” jelasnya.
Untuk tahun 2024 ini, sambung Ratno, perekonomian dunia diperkirakan masih terus dibayangi berbagai kondisi ketidakpastian global.
“Laporan World Economic Outlook (WEO) yang diterbitkan IMF pada 10 Oktober 2023, pertumbuhan ekonomi global tahun 2024 akan mencapai 2,9 persen.